VOKASI NEWS – Pembuatan video promosi custom di TikTok melalui tahapan pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi terbukti efektif meningkatkan brand awareness dan menjangkau audiens digital secara lebih luas.
Perkembangan teknologi digital mendorong perubahan signifikan dalam pola komunikasi pemasaran. Konten video promosi custom menjadi strategi penting untuk membangun brand awareness di tengah kompetisi pasar yang semakin padat. Konten ini dirancang agar sesuai dengan karakteristik target audiens, terutama pada platform media sosial berbasis video pendek seperti TikTok. Menurut laporan Digital 2023: Indonesia, 70,8% pengguna internet aktif mengakses TikTok setiap bulan, sehingga platform ini menjadi ruang potensial bagi strategi komunikasi visual (We Are Social & Meltwater, 2023).
Tahap Pra-Produksi
Pembuatan video promosi custom diawali dengan pra-produksi. Pada tahap ini, audiens target ditentukan melalui analisis segmentasi, targeting, dan positioning yang telah ditentukan oleh klien. Segmentasi melibatkan faktor usia, gaya hidup, dan kebiasaan digital, sedangkan targeting diarahkan pada kelompok konsumen yang paling potensial. Positioning kemudian disusun untuk menanamkan citra tertentu dalam benak audiens agar produk berbeda dari pesaing (Kotler & Keller, 2021).
Selanjutnya, ide dan konsep dikembangkan melalui brainstorming kreatif dan mengikuti brand guideline klien, agar sesuai dengan video konten custom yang diinginkan oleh klien. Biasanya klien banyak yang meminta untuk menggunakan konsep yang mengangkat skenario kehidupan sehari-hari, agar lebih relatable dengan target audiens. Kemudian storyboard disusun untuk memvisualisasikan alur cerita, sementara copywriting dan call to action disiapkan agar pesan tersampaikan jelas. Komunikasi persuasif efektif memerlukan narasi yang emosional sekaligus informatif agar audiens tergerak untuk bertindak (O’Keefe , 2016)
Tahap Produksi
Pada tahap produksi, pengambilan gambar dilakukan sesuai storyboard. Visual dikemas sederhana dan komunikatif dengan durasi singkat di bawah 30 detik, karena konten TikTok menuntut kecepatan dan relevansi. Penggunaan ikon, indeks, dan simbol sebagai elemen semiotika juga diperhatikan untuk memperkuat makna pesan (Nugroho & Sari, 2023). Pencahayaan, tone warna, serta penggunaan musik latar dipilih agar mendukung daya tarik visual sekaligus selaras dengan identitas merek.
Tahap Pascaproduksi
Tahap akhir adalah pascaproduksi yang mencakup editing, publikasi, dan evaluasi. Proses editing dilakukan dengan aplikasi yang mendukung format video pendek, misalnya CapCut, untuk menyesuaikan ritme visual dengan tren TikTok. Setelah finalisasi, video dipublikasikan dengan caption relevan, hashtag populer, serta ajakan bertindak yang jelas. Evaluasi dilakukan melalui interaksi audiens, meliputi jumlah tayangan, komentar, penyimpanan, dan pembagian konten. Hal ini menjadi indikator efektivitas strategi konten (Nguyen, Pham, & Le, 2024).
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam pembuatan video konten promosi custom, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar hasil produksi optimal. Pertama, durasi video harus disesuaikan dengan platform, di mana TikTok lebih efektif dengan konten berdurasi 15–30 detik. Kedua, kualitas visual dan audio perlu dijaga agar pesan terlihat profesional dan mudah dipahami audiens. Ketiga, pesan utama harus disampaikan pada 3–5 detik pertama karena fase ini menjadi penentu apakah audiens akan menonton hingga akhir (Smith & Lee, 2023).
Selain itu, konsistensi identitas visual merek melalui logo, warna, atau slogan wajib ditampilkan untuk memperkuat brand awareness. Kreativitas dalam penggunaan narasi, musik, dan efek transisi juga berperan dalam menarik perhatian audiens. Terakhir, analisis tren dan preferensi audiens sangat penting agar konten relevan dengan budaya digital yang terus berubah. Evaluasi rutin melalui data interaksi menjadi dasar perbaikan untuk produksi berikutnya.
[BACA JUGA: Strategi AIDA pada Konten Promosi Instagram Reels @Lailibrand]
Pembuatan video konten promosi custom membutuhkan proses terstruktur mulai dari pra-produksi hingga pascaproduksi. Tahapannya mencakup penentuan audiens, pengembangan ide, produksi visual, hingga evaluasi hasil. Konten yang sederhana, emosional, dan sesuai dengan ekspektasi audiens berpotensi besar meningkatkan brand awareness. Dengan memperhatikan durasi, kualitas visual, konsistensi identitas merek, serta relevansi tren, perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif dalam memperkuat identitas merek di tengah kompetisi digital.
***
Penulis: Saskia Salmahningtyas