VOKASI NEWS – Fiberglass sebagai bahan penguat dalam gigi tiruan menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan reparasi.
Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di masyarakat antara lain adalah kehilangan gigi yang menyebabkan terganggunya fungsi mengunyah, berbicara, estetika, bahkan hubungan sosial. Kehilangan gigi secara langsung akan berdampak pada fungsi pengunyahan. Terganggunya sistem pengunyahan akibat kehilangan gigi akan kembali pulih dengan penggunaan gigi tiruan, termasuk penggunaan gigi tiruan lepasan.
Saat ini, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 prevalensi penggunaan gigi tiruan di Indonesia adalah 1,4% sedangkan di Jawa Timur adalah 1,8%. Penelitian yang dilakukan oleh Mahony et al (2020) juga menyatakan bahwa prevalensi kerusakan gigi tiruan resin akrilik yang memerlukan reparasi adalah sekitar 18% – 25%. Penelitian ini menekankan pentingnya pemilihan bahan penguat dan teknik reparasi untuk mengurangi kerusakan yang akan terjadi.
Faktor Penyebab Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Resin Akrilik Rentan Mengalami Patah (Fraktur)
Gigi tiruan lepasan resin akrilik merupakan piranti prostodonsia yang berfungsi untuk menggantikan beberapa atau seluruh gigi asli yang hilang. Gigi tiruan ini dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan bertujuan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, estetika, dan bicara. Selain itu juga membantu mempertahankan gigi yang masih ada dan memperbaiki oklusi serta mempertahankan jaringan lunak yang ada di dalam mulut. Adapun kerusakan yang sering terjadi pada gigi tiruan sebagian lepasan antara lain adalah basis gigi tiruan yang patah.
BACA JUGA: Obturator Definitif dengan Cu-Sil Denture Nylon Thermoplastic Kasus Flat Ridge
Penyebab paling umum dari kerusakan atau patahnya basis gigi tiruan (fraktur) bisa disebabkan oleh kebiasaan pasien. Salah satunya yaitu jatuh ke permukaan yang keras. Selain itu, fraktur dapat terjadi karena berbagai alasan seperti oklusi yang tidak tepat, penempatan anasir gigi tiruan yang kurang baik. Namun juga bisa karena tekanan dari gigi asli yang merupakan antagonisnya, retensi dan stabilitas yang buruk serta penggunaan jangka panjang yang menyebabkan keausan gigi tiruan.
Penambahan Fiberglass Sebagai Bahan Penguat pada Reparasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik
Beberapa upaya untuk meningkatkan kekuatan reparasi basis gigi tiruan resin akrilik telah dilakukan. Contohnya seperti modifkasi pada bahan basis gigi tiruan atau dengan menambahkan bahan penguat. Penguat tersebut seperti kawat atau klamer ortodonti, mesh dari logam maupun fiberglass. Fiberglass (serat kaca) adalah bahan komposit yang terbuat dari serat kaca yang diresapi dengan resin. Komposisi kimia dari fiberglass melibatkan dua komponen utama yaitu serat kaca dan resin. Serat kaca merupakan komponen utama yang memberikan kekuatan mekanis pada fiberglass.
Bahan fiberglass memiliki karakteristik yang menguntungkan sebagai bahan tambahan penguat pada saat reparasi. Antara lain dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik resin akrilik sehingga mampu meningkatkan kekuatan basis resin akrilik. Selain itu juga bentuk fiber yang mudah digunakan, mudah dalam pengaturannya, dan memiliki sifat estetik yang baik. Adapun bentuk fiberglass yang sering digunakan sebagai tambahan bahan penguat pada saat reparasi gigi tiruan akrilik adalah fiberglass dengan bentuk serat dan mat.

Bahan penguat fiberglass memiliki beberapa keuntungan. Antara lain sifatnya yang flexible dan memiliki fatigue resistance yang tinggi, estetika yang dihasilkan sangat baik dan mudah untuk dipoles, serta tahan dalam suhu yang lembab. Prosedur reparasi basis gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik menggunakan bahan penguat fiberglass dimulai dengan melakukan reposisi basis gigi tiruan resin akrilik, fiksasi, koreksi reposisi, pembuatan basis, preparasi daerah yang patah, pengisian daerah yang patah dengan fiberglass sebagai bahan penguat dan resin akrilik self cure, memasukkan gigi tiruan kedalam hydro flask serta finishing dan polishing.
***
Penulis: Rifka Sukma Ryananada
Editor: Puspa Anggun Pertiwi