VOKASI UNAIR

Wajib Diperhatikan! Inilah Penanda Tumor Pada Pasien Kanker

Foto alat penanda tumor/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Penanda tumor yang wajib diketahui dan dideteksi dini pada pasien kanker.

Penelitian Mengenai Kejadian Kanker

Kanker adalah salah satu penyebab kematian yang menempati posisi kedua secara global. Data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) menyebutkan pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian 9,6 juta kematian. Kanker kolorektal, paru-paru, prostat, hati dan lambung ialah kanker yang paling banyak dialami oleh laki-laki. Sedangkan dikalangan wanita, paling umum ialah kanker payudara, kanker serviks, kolorektal, tiroid, dan paru-paru (WHO,2018). Menurut KEMENKES 2019, kejadian kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dengan angka kejadian 136,2/100000 penduduk.

Apa Itu Penanda Tumor atau Tumor Marker?

Penanda tumor atau tumor marker merupakan zat biokimia berupa enzim, protein, atau hormon yang disintesis dan dilepaskan oleh sel kanker atau respon host terhadap zat kanker yang digunakan untuk memantau dan mengidentifikasi adanya pertumbuhan kanker. Adapun penanda tumor dapat ditemukan di sirkulasi darah, namun dapat juga ditemukan di dalam urine atau cairan tubuh lainnya. Adanya penanda tumor ini dapat dibuat oleh sel-sel kanker itu sendiri. Bisa juga dibuat oleh tubuh sebagai suatu proses terhadap kanker atau kondisi lain (Chatterjea & Chawla, 2010). Sesuai dengan penanda dan jenis keganasannya, penanda tumor digunakan sebagai skrining kanker. Tidak hanya itu, penanda tumor dapat membantu diagnosis, menilai prognosis, memprediksi respon terhadap terapi, dan memantau pasien dengan penyakit yang didiagnosis (Duffy MJ, 2001).

[BACA JUGA: Efektivitas Promosi Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Proteksi Radiasi]

Mengenal Carcinoembryonic Antigen (CEA)

Carcinoembryonic Antigen (CEA) merupakan salah satu contoh dari penanda tumor yang digunakan untuk berbagai jenis kanker, terutama kanker gastrointestinal. Adapun CEA ditemukan pertama kali oleh Gold dan Freedman pada tahun 1965 dengan mengisolasi pada jaringan kanker kolorektal manusia. Carcinoembryonic Antigen merupakan glikoprotein yang terlokasi pada permukaan apikal enterosit dewasa dengan berat 200kDA. Dapat juga berfungsi sebagai molekul interseluler homotipik yang memudahkan terjadinya agregasi sel karsinoma kolorekal manusia. CEA pada umumnya berfungsi untuk monitoring kanker, prognostik, dan indikator prediktif terapi. Kadar CEA tinggi sering dikaitkan dengan keganasan, namun kadar CEA yang tinggi tidak spesifik untuk kanker kolorektal sehingga CEA tidak digunakan untuk skrining (Téllez-Avil, 2005).

Faktor Penyebab Peningkatan CEA

Konsentrasi Carcinoembryonic Antigen (CEA) dalam darah dan cairan tubuh lainnya mengalami peningkatan yang diakibatkan oleh beberapa faktor kombinasi yang berkaitan dengan pertumbuhan sel. Peningkatan CEA dapat juga terjadi pada kondisi jinak seperti merokok, pankreatitis, hipotiroidisme, sirosis, dan penyakit radang usus (Polat et al, 2014).

Alat yang Digunakan dalam Pemeriksaan CEA

Alat Roche Diagnostics cobas e 411 analyzer merupakan alat analisa otomatis untuk menganalisis immunologi. Cobas e 411 menggunakan teknologi Electrochemiluminescence (ECL) untuk menyediakan berbagai macam pemeriksaan immunologi. Pemeriksaan Carcinoembryonic Antigen (CEA) menggunakan metode Electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) dengan prinsip yang digunakan yaitu sandwich (Ricther Mark, 2008).

Electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) merupakan pengukuran antigen atau antibodi menggunakan metode kuantitatif berdasarkan perubahan sinyal electrochemiluminescence (ECL) sebelum dan sesudah imunoreaksi. Dalam proses emisi cahaya Electrochemiluminescence (ECL), spesies yang dihasilkan pada permukaan elektroda mengalami reaksi transfer elektron eksergonik untuk membentuk keadaan tereksitasi yang memancarkan cahaya (Rizwan et al., 2018). Metode Electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA) memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya yaitu lebih sensitif, harganya terjangkau, tidak berbahaya, tidak menggunakan bahan radioaktif, rentang pengukuran yang luas, pengukuran relatif cepat, dan sampel yang dibutuhkan lebih sedikit (Ricther Mark, 2008).

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!