VOKASI NEWS – Pelajari proses penanganan dan perawatan gingivostomatitis pada kucing, pengalaman magang mandiri mahasiswa D3 Paramedik Veterenir Unair.
Dalam rangka mengembangkan kompetensi di bidang Kesehatan Hewan, khususnya pada klinik hewan, magang mandiri menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa D3 Paramedik Veteriner Unair. Magang mandiri sendiri merupakan kegiatan guna memberikan pengalaman kerja yang berkompeten dan sesuai dengan minat serta bidang keahliannya. Dalam kegiatan magangnya, mahasiswa pelajari proses penanganan dan perawatan gingivostomatitis pada kucing yang dilaksanakan di Pet Choice Animal Clinic Surabaya.
Pet Choice Animal Clinic Surabaya menjadi tempat pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam terkait kesehatan hewan. Sebagai seorang paramedis, tentunya sangat berperan dalam membantu penanganan dan perawatan hewan khususnya pada Gingivostomatitis Kucing.
Identifikasi Gingivostomatitis pada Kucing
Gingivostomatitis merupakan penyakit inflamasi atau peradangan pada gingiva (gusi) dan stomatitis (peradangan pada lapisan mukosa oral). Peradangan tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya higienitas mulut sehingga dapat memicu pertumbuhan bakteri, dan respon imun tubuh yang terkadang disertai dengan infeksi virus. Selain itu, kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya Gingivostomatitis. Kucing yang berada di luar rumah cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap paparan infeksi virus dan juga stress. Stress tersebut dapat terjadi akibat perkelahian dengan kucing lain, pola makan yang tidak sesuai, dan kondisi hidup yang tidak ideal. Stress juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga kucing lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya peradangan yaitu kurangnya perawatan gigi secara rutin sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan plak dan pertumbuhan bakteri yang berkontribusi terhadap perkembangan Gingivostomatitis.
Penanganan Gingivostomatitis pada Kucing
Salah satu penanganan yang teruji efektif dalam membantu proses penyembuhan Gingivostomatitis yaitu Ekstraksi Gigi. Ekstraksi gigi merupakan salah satu prosedur medis yang dilakukan dengan pencabutan gigi. Baik pada gigi premolar, molar, maupun secara keseluruhan termasuk gigi taring, dan gigi seri. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi dan mengendalikan peradangan akibat infeksi bakteri sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Tindakan ekstraksi gigi menjadi pilihan penanganan yang efektif jika ditangani menggunakan obat-obatan seperti kortikosteroid, dan antibiotik. Namun, tidak dapat meringankan gejala dan mendukung proses penyembuhan secara optimal. Pada kasus ini, seiring berjalannya waktu, gusi akan menganggap gigi sebagai benda asing yang harus dikeluarkan dari tubuh sehingga memungkinkan terjadi peradangan secara terus-menerus.
[BACA JUGA: Penanganan Infeksi Tungau pada kucing di Klinik Azria Vet Care Lamongan]
Perawatan Gingivostomatitis pada Kucing
Setelah tindakan ekstraksi gigi, kucing ditempatkan pada ICU Cage dengan sinar infrared sebagai sumber panas untuk membantu proses pemulihan. Pengaruh anestesi dapat menyebabkan hewan kehilangan kemampuan dalam mengatur suhu tubuh sehingga selama masa anestesi (tidak sadar), suhu tubuh dapat menurun secara drastis dan dapat menyebabkan risiko hipotermia. Pengaruh anestesi terhadap komplikasi juga perlu diperhatikan. Menjaga suhu tubuh yang optimal dapat mengurangi risiko komplikasi, seperti penurunan tekanan darah, gangguan pernapasan, dan koagulasi (pembekuan darah). Selain itu, penggunaan sinar infrared juga dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga dapat mengurangi terjadinya pembengkakan. Sirkulasi darah yang baik dapat merespon sirkulasi cairan tubuh yang optimal sehingga dapat mencegah atau mengatasi dehidrasi. Pemberian obat-obatan pasca operasi juga diperlukan untuk mendukung proses penyembuhan. Pemberian obat-obatan seperti antibiotik, anti nyeri, anti inflamasi, suplemen penambah darah, dan vitamin.
***
Penulis: Intan Fahirah Zamni Akshori – D4 Teknologi Veterenir
Editor: Habibah Khaliyah – Tim Branding Fakultas Vokasi