VOKASI UNAIR

Penanganan Kasus Feline Infectious Peritonitis di Klinik Hewan KHJ Solo

Pemeriksaan Hewan di Klinik Hewan KHJ Solo/https://klinikhewansolo.com/

VOKASI NEWS – Feline infectious peritonitis di Klinik Hewan KHJ Solo memerlukan penanganan.

Feline Infectious Peritonitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh feline corona virus. Penyakit tersebut dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut atau enteritis pada kucing. Jenis corona virus yang sering menyerang kucing yaitu Feline Enteric Corona-virus yang relatif tidak berbahaya. Virus tersebut dapat bermutasi menjadi suatu virus yang berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada kucing. Mutasi Feline Enteric Corona-virus merupakan virus penyebab Feline Infectious Peritonitis atau disebut FIPV. Perbedaan antara FECV dengan FIPV yaitu tempat replikasi virus pada inangnya. FECV merupakan virus yang bereplikasi pada sel epitel usus dan dapat disebarkan melalui fecal-oral. Sedangkan FIPV akan bereplikasi pada sel makrofag dan sel monosit yang ada dalam tubuh hewan.

Penularan feline corona virus terjadi secara fecal-oral. Virus akan menginfeksi dan bereplikasi pada sel makropag regional pada usus. Setelah itu, virus akan bersirkulasi dalam peredaran darah dan akan menginfeksi sel monosit dalam tubuh hewan. Penyakit FIP umumnya dapat menyerang kucing pada umur sekitar 4 bulan sampai 3 tahun.

BACA JUGA: Memperkaya Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Gamifikasi: Studi Linguistik Pada Quiz Gamification “The Election Hero”

Terdapat 2 tipe dari penyakit Feline Infectious Peritonitis yaitu FIP tipe basah dan FIP tipe kering. Dry FIP atau FIP tipe kering terjadi ketika virus telah menginfeksi beberapa organ. Organ yang diinfeksi ialah paru – paru, hati, ginjal, atau organ lainnya. Biasanya organ yang terinfeksi akan menjadi keras dan kaku. Sedangkan, Wet FIP atau FIP tipe basah merupakan tipe penyakit dari FIP yang sering menyerang hewan kucing dengan persentase 70%-80% dari keseluruhan kasus penyakit tersebut dan lebih infeksi dari virus lebih parah.

Penanganan Feline Infectious Peritonitis di Klinik Hewan KHJ Solo

Kucing bernama Chiko dilakukan anamnesa didapatkan infomasi bahwa sebelumnya kucing Chiko masih aktif namun pada hari berikutnya kucing kesulitan untuk bergerak, tidak mengalami muntah, dan tidak ada kejang. Saat datang ke Klinik KHJ Solo kondisi kucing sudah kaku tidak dapat bergerak dan dilakukan pemeriksaan kucing tidak memiliki respon saraf yang baik dan tidak terdapat seperti benjolan abses pada bagian abdomen kucing. Pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk memperkuat diagnosis penyakit dengan menggunakan test kit sehingga dapat menentukan tindakan pengobatan yang akan dilakukan. Hasil test kit yang dilakukan menyatakan bahwa kucing terinfeksi penyakit Feline Infectious Peritonitis (FIP) tipe kering.

Kucing Chiko yang terinfeksi penyakit FIP dilakukan beberapa pemeriksaan diagnostik seperti pemeriksaan hematologi dan test kit. Hasil dari pemeriksaan darah menyatakan kadar granulosit dalam darah cukup tinggi sekitar 78,7% yang menandakan adanya suatu infeksi penyakit dalam tubuh kucing Chiko dan hasil test kit menyatakan positif FIPV dengan ditandai 2 garis pada test kit. Pemilik lebih memilih melakukan rawat jalan untuk pengobatan kucingnya. Pengobatan yang dilakukan dokter hewan yaitu dengan pemberian BASMI FIP analog neukleosida GS 441524 sebagai terapi spesifik dan antivirus yang akan menghambat feline corona virus.

Dokter hewan juga meresepkan obat selama menjalani pengobatan di rumah. Obat pertama dibuat dalam bentuk kapsul yang memiliki kandungan Molnupiravir yang sebagai antivirus Corona virus dan Curcuma sebagai vitamin. Obat pertama ini diberikan secara oral sehari 2 kali 1 kapsul. Adapun obat kedua juga dibuat dalam bentuk kapsul yang memiliki kandungan Neurobion forte sebagai vitamin neurotropik untuk mengembalikan respon saraf dan Zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh kucing, obat yang kedua ini diberikan secara oral sehari 1 kali 1 kapsul. Dokter hewan Juga menyarankan pemilik untuk melakukan terapi pada kucingnya dengan menggerakkan kaki untuk membantu mengembalikan respon sarafnya.

Pencegahan Penyakit Feline Infectious Peritonitis

Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan menjaga lingkungan tempat tinggal kucing seperti menjaga kebersihan dari litter box dan memperhatikan akses air yang bersih untuk kucing. Memisahkan kucing yang terinfeksi dari kawanannya untuk mencegah penyebaran penyakit FIP karena kucing sehat dapat terinfeksi ketika ada kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi FIPV. Menjaga kucing agar tidak mengalami stress karena kucing yang mengalami stress akan mengakibatkan sistem imun dalam tubuh akan menurun sehingga dapat meningkatkan resiko infeksi penyakit FIP. Jika kucing mengalam gejala penyakit FIP disarankan segera dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

***

Nama penulis: Rizki HP – D-III Paramedik Veteriner

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!