Penanganan Osteoarthritis (OA) Lutut Dengan Akupunktur di Rumah Sakit UNAIR

Penanganan Osteoarthritis Lutut Dengan Akupunktur di Rumah Sakit UNAIR_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Osteoarthritis (OA) lutut adalah salah satu penyakit degeneratif sendi yang paling umum terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini menyebabkan nyeri kronis, kekakuan sendi, dan keterbatasan aktivitas fisik. Banyak penderita mengalami gangguan dalam menjalankan aktivitas harian, seperti berjalan atau menaiki tangga. Penanganan konvensional dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) sering kali memberikan efek samping seperti gangguan lambung atau ginjal. Karena itu, terapi alternatif seperti akupunktur semakin populer untuk mengelola gejala OA secara alami dan aman.

Akupunktur sebagai terapi non-farmakologis terbukti membantu mengurangi gejala OA lutut. Terapi ini dilakukan dengan menstimulasi titik tertentu pada tubuh untuk mengaktifkan mekanisme penyembuhan alami. Salah satu titik yang digunakan dalam studi ini adalah LR7 (Xiguan), yang terletak di dekat sendi lutut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RS Universitas Airlangga, pemberian terapi akupunktur pada titik LR7 Xiguan secara signifikan menurunkan skor WOMAC, indikator tingkat keparahan OA. Hasil uji menunjukkan skor WOMAC kelompok perlakuan turun dari 53,29 menjadi 28,50 setelah 10 kali terapi dalam dua minggu.

Akupunktur LR7  Xiguan sebagai Pengobatan Tradisional

Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan dua kelompok: kelompok perlakuan dan kontrol. Subjek yang dilibatkan adalah wanita berusia 40–65 tahun dengan kategori berat OA lutut berdasarkan skor WOMAC. Kelompok perlakuan menerima terapi akupunktur titik LR7 Xiguan selama 20 menit per sesi, dilakukan 10 kali dalam 2 minggu. Sementara itu, kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi selama periode penelitian. Pendekatan ini memungkinkan perbandingan yang jelas antara hasil kedua kelompok.

BACA JUGA: Pengalaman Mahasiswa Paramedik Veteriner dalam Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Blitar

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Skor WOMAC Xiguan pada kelompok kontrol justru sedikit meningkat, dari 56,69 menjadi 57,46. Sebaliknya, kelompok perlakuan menunjukkan penurunan skor WOMAC. Ini mengindikasikan bahwa akupunktur pada titik LR7 efektif mengurangi nyeri, kekakuan, dan meningkatkan fungsi fisik lutut. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa tipe konstitusi TCMC yang paling banyak ditemukan pada subjek adalah tipe Stagnasi Qi. Subjek dengan tipe ini menunjukkan penurunan skor tertinggi setelah terapi.

Mengapa Akupunktur Merupakan Pilihan Bijak untuk Mengelola OA Lutut 

Manajemen OA lutut memerlukan pendekatan holistik, terutama mengingat keterbatasan terapi farmakologis dalam jangka panjang. Akupunktur bekerja melalui mekanisme stimulasi sistem saraf pusat, yang memicu pelepasan endorfin dan menghambat peradangan. Efek ini mempercepat perbaikan fungsi sendi dan mengurangi nyeri. Terapi ini juga aman digunakan berulang kali tanpa efek samping serius, menjadikannya solusi efektif untuk penderita OA lutut berat.

Studi ini mendukung bahwa penggunaan titik akupunktur LR7 Xiguan memberikan hasil yang positif dalam pengelolaan OA lutut berat. Instalasi Pengobat Tradisional, Rumah Sakit Universitas Airlangga menjadi tempat pelaksanaan yang relevan karena menangani pasien OA dalam jumlah besar. Terapi akupunktur juga mudah dikombinasikan dengan intervensi lain seperti terapi fisik dan diet, untuk hasil maksimal. Dengan demikian, akupunktur menjadi bagian integral dari penatalaksanaan OA lutut yang lebih komprehensif.

***

Penulis: Andani Kusuma

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro