VOKASI NEWS – Amputasi kaki merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat anggota tubuh yang mengalami kerusakan berat, infeksi kronis, atau trauma yang tidak dapat ditangani secara konservatif. Artikel ini membahas kasus amputasi kaki depan pada kucing domestik usia dua bulan akibat trauma berat. Yuk kita bahas lebih lengkapnya!
Trauma berat pada ekstremitas hewan, khususnya kucing, seringkali memerlukan tindakan amputasi jika bagian tubuh yang terkena tidak dapat diselamatkan secara fungsional. Amputasi bertujuan untuk mencegah infeksi sistemik, menghilangkan nyeri, serta menyelamatkan kehidupan hewan. Pada pasien pediatrik, tindakan ini memerlukan penyesuaian protokol anestesi, pendekatan bedah yang lembut, serta perawatan pasca operasi yang mendalam. Laporan ini diangkat dari praktek magang di Klinik Cafeteriner, Surabaya, dengan fokus pada satu kasus amputasi kaki depan pada kucing berumur dua bulan.
BACA JUGA: [Akupunktur Terbukti Efektif Kurangi Nyeri Leher Tanpa Pijatan]
Metode dan Hasil Penelitian Kasus Amputasi Kaki
Studi ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan observasional pada satu ekor kucing betina usia dua bulan yang mengalami trauma berat pada kaki depan kiri. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, pencatatan prosedur, serta konsultasi dengan dokter hewan pembimbing.
1. Tindakan Pra Operasi
Pra-operasi meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh, analisis darah, dan radiografi. Kucing dipuasakan selama ±8 jam sebelum operasi dan diberikan premedikasi atropin sulfate (0,02 mg/kg BW). Anestesi umum dilakukan menggunakan kombinasi ketamin dan xylazine, disesuaikan dengan berat badan pasien. Area pembedahan dibersihkan menggunakan povidone-iodine.
2. Prosedur Operasi Amputasi
Sayatan dibuat pada bagian proksimal kaki yang masih memiliki jaringan sehat. Pembuluh darah besar diligasi dengan chromic catgut 3.0. Pemotongan tulang dilakukan dengan gigli wire saw, dan penutupan luka dilakukan secara berlapis menggunakan teknik simple interrupted dan cruciate. Operasi berlangsung selama ±45 menit tanpa komplikasi perdarahan.
3. Penanganan Pasca Operasi
Pasien diberi antibiotik Amoxicillin-Clavulanate (10–12,5 mg/kg BW) dua kali sehari selama 7 hari dan Meloxicam (0,1 mg/kg BW) untuk analgesia. Luka dirawat dua kali sehari menggunakan NaCl fisiologis dan antiseptik. Adaptasi terhadap tiga tungkai berjalan cepat; pasien mulai berjalan aktif pada hari keempat. Nutrisi berprotein tinggi dan stimulasi emosional diberikan untuk mendukung pemulihan.
4. Evaluasi dan Pemantauan
Pemantauan klinis menunjukkan vital signs stabil, luka bersih tanpa tanda infeksi, dan nafsu makan meningkat. Pasien tidak menunjukkan tanda stres berlebih atau perubahan perilaku yang mengkhawatirkan.
Kesimpulan
Amputasi merupakan tindakan yang efektif untuk mengatasi kasus trauma berat pada kucing, termasuk pada pasien berusia muda. Penanganan menyeluruh dari fase pra-operasi, tindakan bedah yang tepat, hingga perawatan pasca operasi yang optimal sangat berpengaruh pada kesuksesan prosedur dan kecepatan pemulihan. Kucing usia dua bulan menunjukkan kapasitas adaptasi biomekanik dan psikologis yang baik, memungkinkan pemulihan tanpa komplikasi signifikan.
***
Penulis: Aura Annisa Rahma
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro