VOKASI NEWS – Kegiatan magang di lingkungan dunia kerja merupakan salah satu bentuk pembelajaran praktis yang sangat penting bagi mahasiswa perpajakan. Terutama sangat bermanfaat dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia profesional. Magang memberikan kesempatan berharga untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan ke dalam situasi kerja yang nyata. Dengan begitu, mahasiswa dapat memahami secara langsung bagaimana konsep-konsep akademik diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Khususnya dalam bidang administrasi perpajakan, mahasiswa mendapat pengalaman langsung dalam menangani berbagai kewajiban perpajakan perusahaan. Selama menjalani program magang, mahasiswa diperkenalkan pada berbagai aspek penting dalam pelaporan dan pengelolaan pajak. Salah satu kegiatan utama adalah pembuatan Bukti Pemotongan atau Pemungutan Pajak Unifikasi (BPPU). Hal ini merupakan bagian penting dari pelaporan pajak bulanan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan sistem digital perpajakan modern yang telah terintegrasi dengan sistem milik Direktorat Jenderal Pajak.
Peran dan Pemahaman Jenis-Jenis Pajak Penghasilan oleh Mahasiswa
Dalam praktiknya, mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan administratif seperti merekap data perpajakan, mengarsipkan faktur dan invoice, serta membuat dokumen e-BUPOT. Pengalaman ini sekaligus memperkenalkan peserta magang pada berbagai jenis Pajak Penghasilan (PPh). Contohnya seperti Pasal 4 ayat (2), Pasal 15, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 26 yang merupakan bagian dari kewajiban pelaporan perpajakan bulanan suatu entitas usaha.
Dengan bimbingan dari staf perpajakan, mahasiswa juga dilatih untuk memahami penggunaan aplikasi Coretax. Aplikasi ini merupakan media pelaporan pajak yang sah dan terintegrasi dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.
Digitalisasi Pelaporan Pajak dan Tantangannya
Salah satu tantangan awal yang dihadapi peserta magang adalah memahami mekanisme pelaporan pajak secara elektronik. Namun seiring waktu dan pendampingan yang intensif, mahasiswa mampu menjalankan proses mulai dari input data, pemilihan jenis pajak, perhitungan tarif. Selain itu juga mengetahui tanda tangan digital sebagai bentuk validasi dokumen. Hal ini menjadi bekal penting dalam memahami sistem perpajakan nasional yang semakin menekankan efisiensi dan akuntabilitas melalui digitalisasi.
Selain kegiatan teknis, mahasiswa juga dilibatkan dalam pengecekan transaksi keuangan, konfirmasi tagihan antar divisi, hingga pencetakan Surat Pemberitahuan (SPT). Aktivitas tersebut memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap keterkaitan antara fungsi akuntansi dan perpajakan dalam operasional perusahaan.
Manfaat dan Penguatan Kompetensi Perpajakan
Melalui program magang ini, mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan akademik yang telah diperoleh selama masa perkuliahan, tetapi juga mendapatkan kesempatan langsung untuk menerapkan ilmu tersebut dalam konteks dunia kerja yang sesungguhnya. Pengalaman ini sangat berharga karena memberikan pemahaman praktis mengenai proses administrasi perpajakan. Selain itu juga mempelajari pelaporan pajak, pengarsipan dokumen, hingga penggunaan aplikasi digital perpajakan seperti Coretax.
Mahasiswa dilatih untuk bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab dalam menangani kewajiban perpajakan perusahaan. Selain itu, keterlibatan dalam berbagai aktivitas administratif dan teknis juga membantu membentuk kesiapan mental dan profesionalisme mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang kompleks dan dinamis. Mahasiswa belajar beradaptasi dengan lingkungan kerja yang mengutamakan akurasi, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
BACA JUGA: [Dampak Inventarisasi Aset Tetap yang Terlambat di PT XYZ]
***
Penulis: Nilla Aji Maydinanti
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro