Pengabdian Masyarakat Fakultas Vokasi UNAIR Bersama LAZISMU Sidoarjo

VOKASI NEWS – Universitas Airlangga bekerjasama dengan Lazismu Sidoarjo pada hari Sabtu, 10 September 2022 mengadakan pelatihan pengembangan nilai bisnis untuk UMKM. Kegiatan yang diadakan di Aula PDM Lantai 3 bertujuan untuk penguatan nilai bisnis UMKM melalui target tercapainya peningkatan pengetahuan masyarakat, keterampilan inovasi pemasaran kreatif berbasis digital serta pemahaman tentang sertifikasi halal.

Penyerahan Sertifikat Kepada Pimpinan Lazizmu Sidoarjo

Kerjasama dengan Lazismu Sidoarjo mulai berjalan pada bulan Maret. Koordinasi awal persiapan pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 15 April 2022. Kegiatan ini mengangkat tema acara yakni “Pengembangan Nilai Bisnis UMKM Melalui Inovasi Pemasaran Kreatif Berbasis Website dan Edukasi Sertifikasi Halal Pada Pengusaha UMKM Binaan LAZISMU Sidoarjo”.

Lazismu Sidoarjo berdiri sejak tahun 2012. Jumlah pengusaha UMKM binaan hingga saat ini mencapai 65 UMKM. Lazismu Sidoarjo yang dipimpin oleh Bapak Drs. Anang Muntholib MZ. M.Pd memiliki latar belakang bidang usaha yang sangat beragam yakni di bidang manufaktur konveksi, olahan makanan, kriya, peternakan serta bidang jasa.

Sambutan Ketua Pelaksanaan Pengmas 2022

Bani Alkausar, S.Pn., M.S.A selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang juga merupakan dosen dan peneliti Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dalam sambutan menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan sebagai bentuk komitmen Universitas Airlangga untuk aktif terlibat dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di masyarakat terutama pasca Pandemi Covid-19.

UMKM sebagai sebuah unit bisnis usaha memiliki beberapa tujuan yaitu tujuan jangka pendek untuk bisa menghasilkan laba melalui penjualan produk jasa dan barang dan tujuan jangka panjang yaitu untuk menjaga keberlangsungan usahanya atau sustainability. Semua tujuan tersebut dapat tercapai melalui beberapa strategi bisnis, salah satunya yakni strategi pemasaran. Dengan strategi pemasaran yang baik sebuah bisnis dapat menarik minat calon konsumen untuk membeli produk. Disamping itu, edukasi sertifikasi produk halal menjadi bentuk komitmen pengusaha untuk menjaga mutu produknya. “Ketersediaan sertifikat halal atas suatu produk mampu mempengaruhi perilaku konsumen, seperti tercapainya kepuasan hingga loyalitas konsumen” kata Bani.

Moderator Bersama Narasumber Dr. Dian Berkah, S.HI., M.HI.

Penyampaian materi pengabdian masyarakat kali ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama materi tentang edukasi sertifikasi Halal yang disampaikan oleh Dr. Dian Berkah, S.HI., M.HI. selaku DSN MUI Jatim. Adapun materi sesi kedua tentang Teknik pemasaran digital disampaikan oleh Moh. Darus Salam, S.E., M.B.A. selaku praktisi dalam bidang pemasaran.

Penyampaian Materi Sesi Kedua Oleh Moh. Darus Salam, S.E., M.B.A.

Sesuai dengan rencana yang telah dibuat, setelah kegiatan pengembangan nilai bisnis dilakukan maka akan ada tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian peserta yakni para pengusaha UMKM binaan Lazismu Sidoarjo melalui kuisioner yang diberikan setelah pelatihan dilaksanakan. Selain itu dilakukan analisis kemampuan ketrampilan inovasi pemasaran kreatif berbasis website dan pengetahuan tentang sertifikasi halal secara lebih lanjut.

Suasana diskusi santai selama penyampaian materi oleh narasumber

Kegiatan pengembangan nilai bisnis ini mendapat dukungan penuh serta apresiasi dari Ketua Lazismu Sidoarjo. “Kegiatan ini sangat bagus, banyak ilmu serta wawasan baru yang didapatkan. Bagaimana pemanfaatan teknik pemasaran digital yang baik sehingga UMKM binaan Lazismu Sidorajo tidak hanya mahir dalam memproduksi produk namun juga dapat memasarkan secara luas,” ujar Bapak Anang Muntholib MZ.

Salah satu peserta menyampaikan pertanyaan

Salah satu peserta pemilik UMKM menyampaikan kesannya menjadi bagian dari kegiatan ini. ”Terima kasih banyak atas ilmu dan wawasan baru yang telah diberikan terutama bagaimana memanfaatkan digital marketing sebagai wadah memasarkan produk serta pentingnya pengetahuan dan titik kritis bahan dalam proses produk halal”.