Pengalaman Mahasiswa Paravet Dalam Penanganan PMK dan FMD Selama Magang Mandiri di Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai

VOKASI NEWS – Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku di Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai oleh mahasiswa D3 Paramedik Veteriner. 

Magang mandiri merupakan salah satu kegiatan wajib yang diikuti mahasiswa semester akhir prodi D3 Paramedik Veteriner. Pada program studi D3 Paramedik Veteriner UNAIR, mahasiswa dibebaskan untuk memilih tempat tujuan magang mandiri sesuai dengan minat masing-masing individu. Salah satu sasaran tempat magang mandiri oleh mahasiswa Paramedik Veteriner adalah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai. 

Kegiatan magang mandiri di Dinas Ketahanan Pangan dilakukan sebagai bentuk implementasi secara langsung penerapan ilmu dari bangku perkuliahan ke dunia kerja secara profesional. Kegiatan yang dilakukan di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai bermacam-macam. Seperti ikut serta dalam kegiatan penanganan terhadap penyakit hewan di puskeswan, melakukan penanganan penyakit pada ternak warga, serta melakukan kegiatan Inseminasi Buatan pada sapi warga.

Mengenal Lebih Dalam Dinas Ketahanan Pangan Serdang Bedagai

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai terletak di Jalan Negara No 1, Kec. Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Dinas Ketahanan Pangan berfungsi menyelenggarakan urusan kewenangan. Selain itu juga bertugas di bidang pengamanan pasokan pangan, pemantauan produksi pertanian, distribusi pangan, mengembangkan sektor pertanian. Hal tersebut untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai, mengembangkan dan memonitor sektor peternakan yang mencakup peningkatan reproduksi ternak, pemantauan kesehatan hewan, serta implementasi kebijakan terkait ketahanan pangan dan peternakan di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD)

Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and mouth disease (FMD) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus dalam famili Picornaviridae. Jenis penyakit mulut dan kuku bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap seperti sapi, babi, kambing, dan domba. Gejala klinis sapi yang terinfeksi PMK yaitu meningkatnya suhu tubuh hingga 41˚C, luka atau lepuhan di mulut, lidah, dan kuku. 

Penyakit mulut dan kuku atau Foot and mouth disease menyebabkan penurunan berat badan, penurunan produksi susu, dan kesulitan berjalan. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, produk hewan yang terinfeksi, lalu lintas hewan dan manusia. Upaya yang dapat dilakukan para peternak untuk mencegah penyakit ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Melakukan vaksinasi PMK,
  2. Menjaga kebersihan kandang dan ternaknya,
  3. Menerapkan biosekuriti yang ketat seperti membatasai lalu lintas hewan dan manusi, menyediakan area sanitasi, dan mengasingkan hewan yang baru datang,
  4. Membatasi pergerakan ternak keluar dan masuk peternakan selama wabah PMK,
  5. Menghindari kontak langsung dengan ternak dari daerah yang terjangkit PMK.

Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD)

Penanganan yang dilakukan pada penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai yaitu memisahkan hewan yang terinfeksi dengan hewan yang sehat. Selain itu, juga dilakukan pengobatan dengan memberikan antibiotik berupa Vet-Oxy La, anti inflamasi berupa dexamethasone, dan vitamin berupa injectamin yang diberikan melalui injeksi secara intramuskular (IM).

BACA JUGA: Mahasiswa D-III Perpustakaan Mempromosikan Perpustakaan Balai Bahasa Jawa Timur Melalui Media Sosial Instagram

***

Penulis : Taufik Ardiansyah

Program Studi : D-III Paramedik Veteriner