VOKASI NEWS – Mahasiswa D3 Paramedik Veteriner berkesempatan melaksanakan magang di Hutan Burung, Taman Safari Prigen.
Magang mandiri merupakan salah satu kegiatan wajib yang diikuti mahasiswa program studi D-III Paramedik Veteriner.. Pada program studi D-III Paramedik Veteriner UNAIR, mahasiswa dibebaskan untuk memilih tempat tujuan magang mandiri sesuai dengan minat masing-masing individu. Kegiatan magang ini dilakukan sebagai bentuk implementasi secara langsung penerapan ilmu dari bangku perkuliahan ke dunia kerja secara profesional.
Salah satu sasaran tempat magang mandiri adalah The Grand Taman Safari Prigen Jawa Timur. Selama kegiatan magang berlangsung, para mahasiswa ikut serta dalam kegiatan perawatan dan manajemen harian satwa burung di Zona Baby Zoo bagian Hutan Burung Taman Safari.
The Grand Taman Safari Prigen Jawa Timur terletak di jalan adalah salah satu safari park terluas di Asia. Taman Safari ini terletak di lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Terdapat beragam jenis hewan dan beberapa tempat wisata terbaik yang disediakan oleh taman safari. Salah satunya yaitu kolam renang dengan sistem penyaringan air yang canggih, habitat yang masih alami, dan suasana yang asri. The Grand Taman Safari Prigen merupakan kawasan rekreasi keluarga berbasis konservasi dengan mengutamakan keramahan lingkungan dan habitat satwa liar. Keunikan ikon destinasi wisata Prigen-Pasuruan adalah wisata konservasi yang memadukan keindahan alam dengan edukasi lingkungan, memberikan pengalaman berharga bagi keluarga dalam menjaga alam.
Serangkaian Kegiatan Magang di Hutan Burung
Selama 2 minggu mahasiswa Paramedik veteriner magang mandiri di The Grand Taman Safari Prigen selayaknya peran sebagai paramedis. Tiap mahasiswa terbagi menjadi lima zona yang terdiri sebagai berikut:
- Zona Rumah Sakit Satwa,
- Zona Ransum Pakan Satwa,
- Zona Karantina Hewan,
- Zona Australiana Atas, dan
- Zona Hutan Burung.
Mahasiswa magang sendiri wajib turun tangan dalam kegiatan harian keeper. Seperti menyiapkan pakan harian, penyimpanan pakan harian, sanitasi kandang, dan pemberian pakan ke satwa secara hand feet. Selain itu turut pula memberikan beberapa Enrichment ramah lingkungan yang memanfaatkan beberapa bahan alami. Seperti kulit jagung dengan tali rotan pengikat kangkung. Kedepannya, diharapkan beberapa Enrichment dapat diterapkan keeper untuk beberapa burung terkhusus paruh bengkok besar dan paruh bengkok kecil.
Tiap perlakuan yang dilakukan baik di gudang pakan dan saat di kandang terdapat SOP dan ketentuan yang sudah ada. Misal pada pemberian pakan diberikan sesuai angka kebutuhan tiap satwa baik kecukupan pakan pagi hari hingga kecukupan pakan malam hari. Namun ada pula pemberian pakan mengikuti karakteristik satwa tersebut. Setiap pagi sebelum perlakuan dan sore hari selesai perlakuan, para keeper wajib untuk pengecekan tiap individu di kandang satwa pada semua zona. Hal tersebut berlaku juga pada Taman Burung dan Hutan burung, apakah dalam keadaan baik atau berkurangnya jumlah dari satwa juga perlu diperhatikan. Serta apabila terdapat satwa yang sedang sakit maka langsung ditindak seperti menghubungi pihak rumah sakit satwa dan pengantaran satwa agar dapat mendapatkan penanganan.
***
Penulis: Elvia Dita Pratiwi
Editor: Puspa Anggun Pertiwi