Pengalaman Sidang Tugas Akhir: Antara Ketakutan dan Kelegaan

Pengalaman Sidang Tugas Akhir: Antara Ketakutan dan Kelegaan_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Pada tanggal 10 Juli 2025, penulis menjalani salah satu momen penting dalam perjalanan akademik penulis, yaitu sidang tugas akhir. Sidang ini dilaksanakan di Gedung Vokasi A, tepatnya di Ruang Rapat Pimpinan 2, pada pukul 09.00 WIB. Pengalaman ini menjadi salah satu titik balik dalam proses pembelajaran penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Vokasi. Sidang tugas akhir penulis dihadiri oleh tiga dosen penguji yang memiliki peran penting dalam proses penilaian. 

Ketua penguji penulis adalah Ibu Celya Intan Kharisma Putri, S.S., M.Appl.Ling. Dosen penguji kedua adalah Angkita Wasito Kirana, S.Hum., M.Hum., dan dosen penguji ketiga sekaligus dosen pembimbing penulis adalah Sidarta Prassetyo, S.S., MA.TESOL. Ketiganya merupakan akademisi yang sangat kompeten di bidangnya, dan kehadiran mereka memberikan pengalaman yang sangat berarti dalam proses akademik penulis.

Judul tugas akhir yang penulis presentasikan adalah “The Types of Nouns and Adjectives Used in the Caption of Rijik Clean Treatment’s Instagram Feed for Shoe Perfume Product.” Sebuah kajian linguistik yang berfokus pada analisis jenis-jenis nomina dan adjektiva yang digunakan dalam caption media sosial untuk produk parfum sepatu. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola penggunaan bahasa yang digunakan dalam konteks pemasaran digital, khususnya di platform Instagram. 

Suasana Sidang Tugas Akhir Mahasiswa Vokasi

Sidang dimulai dengan sesi presentasi selama lima menit. Dalam waktu singkat tersebut, penulis memaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, metode yang digunakan, temuan utama, serta kesimpulan dari penelitian penulis. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para dosen penguji. Diskusi dimulai dengan pertanyaan dari Ibu Celya selaku ketua penguji. Beliau memberikan beberapa pertanyaan kritis dan masukan yang membangun terkait kerangka teori dan relevansi data dengan tujuan penelitian. 

BACA JUGA: [Public Speaking, Pilar Penguatan Mahasiswa Vokasi]

Selanjutnya, Ibu Angkita selaku dosen penguji kedua memberikan tanggapan yang tidak kalah tajam. Tanggapan yang diberikan menyangkut struktur penulisan dan ketepatan penggunaan istilah dalam analisis linguistik. Terakhir, Bapak Sidarta, selaku dosen pembimbing sekaligus penguji ketiga, juga memberikan evaluasi dan saran penyempurnaan terhadap bagian analisis serta kesimpulan. Sebelum memasuki ruang sidang, penulis merasakan berbagai macam emosi yang bercampur aduk—takut, gugup, khawatir, dan tidak percaya diri. 

Kritik dan Revisi Menjadi Bukti Proses Mahasiswa

Namun, ketika sidang dimulai dan suasana diskusi berjalan, perasaan-perasaan tersebut perlahan mereda. Sesi diskusi ternyata berlangsung dalam suasana yang lebih santai dan konstruktif, hampir menyerupai sesi bimbingan. Para dosen penguji tidak hanya mengkritik, tetapi juga memberikan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan tugas akhir penulis. Setelah proses diskusi selesai, penulis merasa sangat lega. Sidang yang sebelumnya penulis bayangkan sebagai sesuatu yang menegangkan dan penuh tekanan, ternyata bisa dijalani dengan baik selama kita memahami isi dari tugas akhir yang telah kita susun. Kunci utamanya adalah penguasaan materi, kesiapan mental, dan ketenangan saat menjawab pertanyaan. 

Walaupun penulis tetap mendapatkan sejumlah revisi yang harus dikerjakan, namun penulis menganggap itu sebagai bagian dari proses belajar yang akan memperbaiki kualitas tulisan penulis. Pengalaman sidang ini tidak hanya menjadi penutup dari perjalanan akademik penulis di bangku kuliah, tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kesiapan, ketekunan, dan keberanian untuk menghadapi tantangan. Sidang bukanlah momok yang harus ditakuti, melainkan proses evaluasi ilmiah yang bertujuan untuk menyempurnakan karya kita. Dengan persiapan yang matang dan pemahaman mendalam terhadap isi tugas akhir, sidang bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

***

Penulis: Muhammad Atfa Yudistira

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro