VOKASI NEWS – Pengaruh alat fiksasi litothomy terhadap kualitas citra CT simulator radioterapi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan SNR yang signifikan sehingga citra lebih konsisten meskipun terjadi penurunan CNR.
Kualitas citra CT simulator menjadi faktor penting dalam perencanaan radioterapi modern. Citra yang tajam dan konsisten diperlukan agar delineasi target tumor dan organ at risk dapat dilakukan secara akurat. Dua parameter yang umum digunakan dalam pengukuran kualitas citra adalah Signal-to-Noise Ratio (SNR) dan Contrast-to-Noise Ratio (CNR). Kedua parameter ini mencerminkan kemampuan sistem menghasilkan citra dengan kualitas optimal.
Phantom digunakan sebagai objek standar dalam uji kualitas citra CT simulator. Penggunaan phantom memungkinkan evaluasi parameter kualitas citra pada kondisi terkontrol. Namun, kestabilan posisi phantom sangat memengaruhi hasil analisis. Perubahan kecil pada orientasi dapat menyebabkan variasi nilai SNR dan CNR.
Peran Alat Fiksasi Litothomy
Alat fiksasi litothomy dikembangkan untuk menjaga stabilitas phantom selama pemindaian CT simulator. Komponen utama alat ini meliputi penyangga kaki, pengunci vertikal dan horizontal, serta alas busa. Seluruh komponen berfungsi menahan posisi phantom agar tidak bergeser saat pemindaian berlangsung (Harris et al., 2017).
Penggunaan alat fiksasi terbukti membantu memperbaiki orientasi phantom dalam posisi litothomy. Posisi tubuh phantom menjadi lebih simetris dan stabil antaririsan citra. Kondisi ini menghasilkan citra yang lebih konsisten dan tajam. Peningkatan kestabilan posisi juga berkaitan dengan perbaikan nilai SNR pada hasil pemindaian.
Pengukuran kualitas citra dilakukan pada tiga irisan, yaitu slice awal, tengah, dan akhir. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara penggunaan phantom tanpa fiksasi dan dengan fiksasi litothomy. Nilai SNR pada slice awal menurun 0,374, pada slice tengah meningkat 20,128, dan pada slice akhir menurun 0,096. Secara keseluruhan, nilai SNR phantom dengan fiksasi lebih baik dibandingkan tanpa fiksasi.
Sebaliknya, nilai CNR menunjukkan tren berbeda. Pada slice awal terjadi penurunan 5,344, pada slice tengah menurun 16,006, dan pada slice akhir meningkat 0,724. Nilai CNR secara keseluruhan lebih rendah pada phantom dengan fiksasi. Penurunan ini dapat disebabkan variasi distribusi densitas dalam phantom (Li et al., 2020).
Implikasi dalam Evaluasi Radioterapi
Kontras citra dipengaruhi homogenitas background dan perbedaan densitas antarjaringan. Perubahan orientasi atau tekanan mekanis dapat mengurangi kontras. Meskipun demikian, peningkatan SNR menunjukkan bahwa citra lebih bersih dari noise. Kondisi ini lebih bermanfaat dalam delineasi target radioterapi karena kualitas sinyal yang stabil memudahkan proses perencanaan.
[BACA JUGA: CRANIAL 2025: Mendukung Pengembangan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Baru Teknologi Radiologi Pencitraan]
Hasil penelitian menegaskan bahwa penggunaan alat fiksasi litothomy pada phantom CT simulator mampu meningkatkan kestabilan posisi dan kualitas sinyal citra. Nilai CNR memang cenderung menurun, tetapi keuntungan dari peningkatan SNR memberikan dampak lebih besar terhadap konsistensi citra. Dengan demikian, fiksasi litothomy berperan penting dalam mendukung evaluasi kualitas citra CT simulator radioterapi.
***
Penulis: Shiroth Nastangin
Pembimbing: Berliana Devianti & Aisyah Widayani
Editor: Fatikah Rachmadianty