Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Pembiayaan, dan Modal Terhadap Laba Pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk

VOKASI NEWS – Lembaga perbankan merupakan lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Hal ini dikarenakan perbankan memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary. Fungsi tersebut menjadikan bank dapat menerima dana dari penyedia dan menempatkan dana tersebut pada pengguna (Zaini, dkk., 2023). Adanya dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan, dan modal menjadi faktor penting dalam memengaruhi laba bank syariah, termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga adalah sumber dana yang berasal dari masyarakat yang dihimpun melalui giro, tabungan, dan deposito. Peningkatan dana pihak ketiga akan meningkat laba bank, sehingga kondisi bank akan semakin baik. Dengan kata lain, semakin kecil resiko yang dialami bank maka semakin besar keuntungan berupa laba yang diperoleh. Hal ini berarti dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap laba bank (Winarsih, 2017). Muflikhah dan Isnaeni (2022), juga mengungkapkan bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba. Studi ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba Bank Syariah Indonesia. Semakin banyaknya dana pihak ketiga pada perusahaan tersebut dapat mengurangi laba karena digunakan untuk membayar hutang kepada pemilik dana.

Pembiayaan Dana

Pembiayaan adalah penyediaan uang berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang tersebut setelah jangka waktu yang telah ditentukan dengan imbalan atau bagi hasil. Tujuan pembiayaan adalah untuk memberikan fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Semakin banyak pembiayaan yang disalurkan, maka akan meningkatkan laba yang diperoleh bank. Dengan demikian, pembiayaan memiliki pengaruh positif terhadap laba. Hal ini didukung oleh temuan terdahulu yang dilakukan oleh Akbar, dkk (2022), bahwa pembiayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba. Hasil temuan menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba Bank Syariah Indonesia. Semakin banyak pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan. Akibatnya, pendapatan dan laba pada perusahaan akan ikut meningkat.

Modal Bank

Faktor terakhir yang mempengaruhi laba adalah modal yang dimiliki bank. Modal merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan dan kemajuan bank dengan tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Modal adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk mendanai operasional perusahaan semenjak berdiri sampai beroperasi (Siregar, 2021). Perolehan kekayaan yang dimiliki bank dapat diketahui dengan melihat besar atau kecilnya modal pada bank tersebut. Jika semakin tinggi modal pada bank maka perolehan laba juga akan semakin tinggi. Sebaliknya jika modal bank menurun maka perolehan laba juga akan mengalami penurunan dan bank akan mengalami kerugian, dari kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa modal berpengaruh positif terhadap laba (Ismail, 2010). Pada studi ini menunjukkan bahwa modal tidak berpengaruh signifikan terhadap laba Bank Syariah Indonesia. Bank selalu berusaha menjaga agar rasio kecukupan modal yang dimiliki sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia, modal yang terlalu tinggi akan mengurangi pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.

BACA JUGA: https://vokasi.unair.ac.id/krisis-energi-ancaman-bagi-stabilitas-ekonomi-dan-kehidupan-masyarakat/

Laba dapat menjadi tolak ukur efisiensi. Kemampuan menghasilkan laba pada Bank Syariah memberikan pengaruh yang dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan Bank Syariah itu sendiri. Guna memenuhi tingkat keuntungan, bank harus memperhatikan faktor-faktor seperti:

1) ROA, 2) ROE, 3) Timing of Return (waktu perolehan laba), 4) Future Prospect (prospek kedepan/di masa yang akan datang). Pada lembaga keuangan syariah, laba digunakan sebagai pedoman dasar penetapan zakat, dan laporan keuangan merupakan suatu sarana pertanggungjawaban kepada Yang Maha Kuasa (Arwani, 2016).

Hasil

Hasil studi ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga, pembiayaan, dan modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba Bank Syariah dimana ketiga variabel dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan laba. Semakin banyak nasabah yang menginvestasikan dananya ke perusahaan maka dana pihak ketiga akan mengalami peningkatan sehingga laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Sama halnya dengan pembiayaan, apabila semakin banyak pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah berjalan baik dan lancar, akan semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan. Begitu juga dengan modal, modal yang kuat dapat meningkatkan kapasitas perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan dan meningkatkan kepercayaan stakeholders sehingga laba yang diperoleh perusahaan akan meningkat.***

Penulis: Jihan Ailsa Yusra

Editor: Galuh Candrawati