Pengaruh Pemberian Formulasi Susu Jelly Temu Ireng Terhadap Perubahan Nafsu Makan Balita

VOKASI NEWS – Pengaruh formulasi susu jelly temu ireng terhadap perubahan nafsu makan Balita, sebuah penelitian mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Balita adalah masa bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia yang pesat, dikenal sebagai periode emas yang menentukan perkembangan otak dan emosi. Anak usia 0-5 tahun rentan terhadap kekurangan gizi yang dapat menghambat tumbuh kembang dan kemampuan berpikir (Jeliza, 2021). Asupan gizi yang memadai sangat penting untuk mencegah infeksi dan mendukung pertumbuhan yang optimal (Wulaningsih dkk., 2022). Masalah gizi utama yang dihadapi balita di Indonesia adalah gizi kurang (underweight) (Kemenkes, 2023). Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencatat peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita sebesar 0,1% dibandingkan tahun 2021. Di Jawa Timur, prevalensi gizi kurang mencapai 15,8%, yang menuntut perhatian serius. Tentunya untuk mencapai target 14% pada tahun 2024 (Kemenkes, 2023).

Salah satu penyebab utama kurangnya asupan gizi pada balita adalah sulit makan.Perilaku pilih-pilih makanan (picky eater) mengurangi kuantitas dan frekuensi asupan gizi. Faktor penyebab sulit makan termasuk gangguan nafsu makan dan masalah psikologis (Ningrum, 2021). Gangguan nafsu makan juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti genetik, penyakit infeksi, dan faktor eksternal seperti bentuk makanan yang tidak menarik. Gangguan nafsu makan pada balita biasanya diatasi dengan konsumsi suplemen nafsu makan ataupun jamu tradisional. Penggunaan jamu dinilai lebih aman, murah serta mudah didapatkan.

Inovasi olahan temu ireng dibutuhkan untuk menjadi solusi agar lebih disukai anak-anak. Penelitian ini memperkenalkan susu jelly temu ireng, kombinasi susu kaya gizi dengan jelly berbahan dekokta temu ireng. Susu sebagai sumber protein hewani dan jelly dengan tekstur kenyal dan rasa manis dengan kandungan temu ireng diharapkan mampu meningkatkan nafsu makan dan status gizi balita.

Penelitian Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR melakukan penelitian tentang formulasi susu jelly temu ireng selama dua minggu. Penelitian dilakukan pada 18-31 Maret 2024 dengan 14 kali pemberian susu jelly temu ireng. Frekuensi pemberian adalah setiap hari antara pukul 9 dan 11 pagi ditiga tempat. Tiga tempat penelitian ialah Puskesmas Pegirian, Puskesmas Sidotopo, dan Puskesmas Wonokusumo, Kota Surabaya, Jawa Timur.

BACA JUGA: Keuntungan Magang di Kemitraan Sapi Perah Greenfields Indonesia

Penilaian nafsu makan dilakukan dengan Kuesioner ECAST-16 sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah 14 hari. Kuesioner diisi oleh ibu atau wali balita untuk melihat tingkat nafsu makannya. Disamping itu, subjek penelitian juga dilakukan wawancara Food Recall 24jam untuk melihat pola konsumsi 24 jam terakhir. Wawancara dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu; saat sebelum perlakuan, di minggu pertama setelah diberikan perlakuan, dan di minggu kedua setelah diberikan perlakuan.

Hasil Penelitian Mahasiswa

Analisis data menggunakan uji Paired sample t-test dan Independent sample t-test dengan nilai p<0,05. Hasil analisis Paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian susu jelly temu ireng pada kelompok perlakuan selama 14 hari dengan nilai p sebesar 0,00 (p<0,05). Uji Independent sample t-test dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata selisih skor ECAST-16 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Nilai p = 0,00 (p<0,05) yang bermakna ada perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa pemberian susu jelly temu ireng selama 14 hari berpengaruh terhadap perubahan nafsu makan balita dengan status gizi kurang terlihat dari peningkatan skor nafsu makan. Selain itu data hasil wawancara food recall 24 jam menunjukan peningkatkan frekuensi dan juga variasi makan yang lebih baik pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol.

***

Penulis : Bunga Putri Sulfia

Pembimbing : Dwi Setiani Sumardiko; Edith Frederika Puruhito

Program Studi : D4 Pengobat Tradisional

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR