VOKASI NEWS – Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap kelincahan dalam olahraga basket.
Basket merupakan olahraga yang menuntut kekuatan fisik dan kelincahan tinggi dari para pemainnya, baik saat menyerang maupun bertahan. Kelincahan, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk bergerak cepat dan mengganti arah tanpa kehilangan keseimbangan, sangat penting dalam permainan ini. Menurut Conrad (2014), pemain basket harus cepat dalam menguasai bola serta mampu mengganti arah dengan cepat dan seimbang. Penelitian menunjukkan bahwa kelincahan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).
IMT dan Kelincahan
IMT adalah indikator sederhana yang digunakan untuk mengukur status gizi seseorang berdasarkan rasio antara berat badan dan tinggi badan. Atlet dengan IMT normal cenderung lebih gesit dibandingkan dengan mereka yang memiliki IMT berlebih atau overweight. Hidayat et al. (2022) menunjukkan bahwa atlet dengan IMT normal memiliki kelincahan yang lebih baik, sementara Mubarani et al. (2017) menegaskan bahwa kelincahan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, jenis kelamin, tipe tubuh, dan IMT.
Pemain basket dengan IMT overweight cenderung mengalami penurunan kelincahan. Lemak berlebih yang menumpuk dalam tubuh dapat mengganggu kinerja otot, khususnya serat otot tipe II, yang berperan penting dalam kontraksi cepat dan kekuatan otot. Penurunan tonus otot dan fleksibilitas juga mempengaruhi keseimbangan tubuh, yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan pemain untuk bergerak dengan cepat dan efektif di lapangan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IMT
- Genetik
Faktor genetik memainkan peran signifikan dalam risiko obesitas. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami obesitas, anak memiliki risiko tinggi untuk mengalami hal yang sama (Kuswandi et al., 2022).
- Usia
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh menurun, sehingga berat badan lebih mudah naik. Kurangnya aktivitas fisik juga turut meningkatkan IMT (Sikalak et al., 2017).
- Jenis Kelamin
Perempuan lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan laki-laki, dengan data menunjukkan prevalensi obesitas yang lebih tinggi pada perempuan (Tim Riskesdas, 2019).
- Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan kelebihan energi yang disimpan sebagai lemak, meningkatkan IMT. Gaya hidup sedentari menjadi faktor risiko utama obesitas (Budi et al., 2020).
- Pola Makan
Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula mempercepat kenaikan berat badan dibandingkan makanan sehat dengan kalori yang sama (Lahaba, 2019).
- Latihan Fisik
Latihan fisik teratur membantu mengurangi massa lemak dan meningkatkan kebugaran. Frekuensi latihan 3-5 kali per minggu dianjurkan untuk menjaga berat badan ideal dan mendukung kelincahan (Silveira et al., 2022).
Pengaruh Overweight terhadap Kelincahan
Penumpukan lemak berlebih pada tubuh pemain yang overweight menyebabkan gesekan antara lemak dan serat otot, yang pada gilirannya menurunkan jumlah serat otot tipe II. Kondisi ini menyebabkan melemahnya kontraksi otot, menurunkan kecepatan, dan mempengaruhi tonus otot. Melemahnya tonus otot trunk dapat mengubah postur tubuh, menyebabkan lordosis lumbal dan pergeseran pusat gravitasi (COG). Akibatnya, keseimbangan terganggu, yang berimbas langsung pada penurunan kelincahan (Setiawan et al., 2021).
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Kelincahan merupakan faktor kunci dalam permainan basket, dan IMT berperan penting dalam memengaruhi kelincahan pemain. Pemain dengan IMT normal cenderung memiliki kelincahan yang lebih baik dibandingkan mereka yang overweight, karena lemak berlebih dapat memengaruhi kekuatan otot, keseimbangan, dan kecepatan. Dengan demikian, menjaga IMT ideal melalui pola makan sehat dan latihan fisik teratur adalah langkah penting untuk meningkatkan performa di lapangan.
***
Penulis : Maulana Taufikul Hakim
Dosen Pembimbing : Arni Kusuma Dewi; Devi Arianti
Program Studi : D4 Fisioterapi
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR