VOKASI NEWS – UMKM di Indonesia telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan menghasilkan 61,9% atau Rp 9.580 Triliun dari tahun 2022 hingga 2023.
Sektor ini juga memberikan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja yang tersedia (ekon.go.id). Di seluruh Indonesia, terdapat sekitar 65,5 juta UMKM, yang mewakili 99% dari seluruh unit usaha di negara ini (ekon.go.id). Pengembangan UMKM di Jawa Timur juga menjadi sorotan, dengan provinsi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kontribusi UMKM terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Jika dilihat dari jumlah UMKM yang terdaftar dan diawasi oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan Kecil Menengah Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur dan Kota Surabaya khususnya menempati peringkat pertama. (data.diskopukm.jatimprov.go.id). Kota Surabaya mengalami peningkatan jumlah UMKM setiap tahunnya. Pemerintah Kota Surabaya terus bertanggung jawab untuk mengembangkan UMKM di Kota Surabaya yaitu salah satunya dengan meningkatkan kinerja UMKM, Kinerja UMKM dapat ditingkatkan melalui berbagai faktor yaitu Kredit Usaha Rakyat, Pengelolaan Keuangan, dan Teknologi Informasi.
Meningkatkan Kinerja UMKM
Untuk meningkatkan kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yaitu pemerintah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR ini merupakan bagian dari strategi kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan sektor riil dan memberdayakan UMKM, dengan tujuan memperkuat modal usaha UMKM yang dinilai produktif namun membutuhkan pendanaan tambahan untuk berkembang. Program KUR mencakup berbagai sektor ekonomi seperti jasa, makanan, agribisnis, dan lembaga keuangan mikro (Suryani & Rita, 2023). Untuk mengevaluasi keberhasilan program KUR dalam meningkatkan kinerja UMKM, beberapa indikator perlu dipertimbangkan. Menurut Marfuah & Sri Hartiyah (2019), indikator tersebut meliputi: ketepatan penggunaan, ketepatan Jumlah Kredit, ketepatan Beban Kredit.
Pengelolaan Keuangan umumnya juga merupakan faktor untuk meningkatkan kinerja UMKM. Martono & Harjito (2003:4) menyatakan bahwa semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola aset secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan termasuk dalam manajemen keuangan, yang terkadang disebut sebagai pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang tidak memadai atau ceroboh dapat mencegah pelaku bisnis mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyimpangan dalam operasinya (Hertadiani & Lestari, 2021).
Untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan, tindakan ini diambil menggunakan aspek pengukuran seperti yang ditemukan dalam studi (Alvin Habibi & Mahanani, 2022) aspek yang mendukung meliputi:
1) Penggunaan anggaran dalam perencanaan keuangan
2) Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian
3) Pengendalian transaksi usaha.
Teknologi Informasi (TI) juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM. Teknologi Informasi adalah kumpulan teknologi yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menciptakan, memproses, dan mendistribusikan informasi dalam bentuk apapun (Sagita et al., 2021). TI juga membantu bisnis menurunkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi operasi (Sagita et al., 2021).
Indikator pemanfaatan teknologi informasi menurut (Firdhaus & Akbar, 2022), yaitu:
1) Facilitating condition
2) Performance expectancy
3) Effort expectancy.
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR), pengelolaan keuangan, dan teknologi informasi, secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM di Kota Surabaya. Artinya, ketika ketiga faktor ini diaplikasikan secara bersama-sama, mereka menciptakan efek sinergis yang lebih kuat dibandingkan jika diterapkan secara individu.
KUR memberikan akses modal yang lebih mudah bagi UMKM, yang penting untuk ekspansi usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan inovasi produk atau layanan. Modal yang tersedia melalui KUR memungkinkan UMKM untuk berinvestasi dalam teknologi baru dan meningkatkan operasi bisnis mereka. Pengelolaan keuangan yang baik membantu UMKM untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang diperoleh dari KUR. Dengan pengelolaan keuangan yang efektif, UMKM dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien, mengurangi risiko keuangan, dan meningkatkan profitabilitas. Ini mencakup praktik-praktik seperti perencanaan anggaran, pengendalian biaya, dan pengelolaan arus kas. Teknologi informasi memainkan peran penting dalam mengintegrasikan dan mengoptimalkan proses bisnis. Dengan teknologi informasi, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar melalui platform digital, serta meningkatkan interaksi dan layanan pelanggan. Teknologi juga mendukung pengelolaan keuangan dengan menyediakan alat untuk pencatatan dan analisis data yang lebih baik.
BACA JUGA: Dampak Ekonomi Dan Sosial Masyarakat di Kampung Warna Warni Jodipan, Kelurahan Jodipan, Kota Malang
Ketika KUR, pengelolaan keuangan yang baik, dan teknologi informasi diterapkan bersama-sama, UMKM mendapatkan manfaat yang saling melengkapi. Modal dari KUR dapat digunakan lebih efektif dengan pengelolaan keuangan yang baik dan investasi dalam teknologi informasi. Teknologi informasi, pada gilirannya, dapat membantu UMKM mengelola keuangan dengan lebih baik dan memaksimalkan dampak dari modal yang diperoleh. Secara keseluruhan, kombinasi dari ketiga faktor ini secara simultan meningkatkan kinerja UMKM di Kota Surabaya dengan memberikan dukungan yang menyeluruh dan komprehensif. Hal ini memungkinkan UMKM untuk lebih kompetitif, inovatif, dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
***
Penulis: Putri Amelia
Pembimbing: Hanifiyah Yuliatul Hijriah, S.EI., M.SEI.
Editor: Fatikah Rachmadianty