Pengaruh Pemberian Aromaterapi Biji Pala dan Kayu Manis Terhadap Penurunan Skor IRS Penderita Insomnia

Pengaruh Pemberian Aromaterapi Biji Pala dan Kayu Manis Terhadap Penurunan Skor IRS Penderita Insomnia_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Efektivitas aromaterapi pala dan kayu manis dalam menurunkan skor insomnia. Hasil menunjukkan perbaikan kualitas tidur yang signifikan sehingga berpotensi digunakan sebagai terapi komplementer.

Insomnia merupakan gangguan tidur yang banyak dialami berbagai kalangan. Kondisi ini menurunkan produktivitas, memengaruhi kesehatan emosional, dan menurunkan kualitas hidup. Obat tidur memang membantu, tetapi penggunaannya memiliki risiko efek samping dan ketergantungan. Oleh karena itu, terapi alternatif yang lebih aman diperlukan.

Aromaterapi berbahan minyak esensial menjadi salah satu pilihan. Biji pala dan kayu manis diketahui mengandung senyawa aktif yang berperan dalam relaksasi tubuh. Komponen bioaktif pada kedua bahan ini dapat memengaruhi neurotransmitter yang terkait dengan siklus tidur. Pemanfaatannya diharapkan menjadi solusi nonfarmakologis bagi penderita insomnia.

Menakar Khasiat Lewat Penelitian

Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas aromaterapi pala dan kayu manis dalam memperbaiki kualitas tidur. Desain penelitian menggunakan model pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria insomnia.

Instrumen pengukuran menggunakan Insomnia Rating Scale (IRS) yang telah divalidasi secara klinis. Perlakuan dilakukan dengan pemberian aromaterapi pala, kayu manis, serta kombinasi keduanya melalui metode inhalasi. Responden menghirup uap aromaterapi sebelum tidur selama tujuh hari berturut-turut. Data dianalisis menggunakan uji statistik untuk mengetahui perbedaan skor insomnia sebelum dan sesudah perlakuan.

Hasil Uji dan Fakta Ilmiah

Hasil analisis menunjukkan penurunan skor insomnia pada kelompok perlakuan. Aromaterapi pala menurunkan gejala sekitar 20 persen, kayu manis 17 persen, dan kombinasi keduanya 18 persen. Responden juga melaporkan berkurangnya frekuensi terbangun di malam hari. Data memperlihatkan adanya perbedaan signifikan dibanding kelompok kontrol.

Pala mengandung miristisin yang berperan sebagai sedatif alami, sedangkan kayu manis mengandung sinamaldehida yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Kedua senyawa ini diduga berinteraksi dengan sistem saraf pusat yang mengatur siklus tidur. Hasil penelitian mendukung teori bahwa minyak esensial mampu memberikan pengaruh positif terhadap kualitas tidur.

Keunggulan aromaterapi adalah sifatnya yang aman, mudah digunakan, dan minim efek samping. Hal ini menjadikannya sebagai alternatif terapi tambahan yang dapat dipertimbangkan. Penggunaan secara konsisten diharapkan memberi manfaat jangka panjang serta mendukung kesehatan tradisional berbasis herbal.

Potensi Herbal untuk Kualitas Tidur

Aromaterapi pala dan kayu manis terbukti menurunkan skor insomnia dan memperbaiki kualitas tidur setelah intervensi tujuh hari. Kandungan bioaktif pada keduanya memberi efek relaksasi pada sistem saraf. Temuan ini menunjukkan potensi aromaterapi sebagai terapi komplementer yang aman dan mudah diakses.

[BACA JUGA: Pijat Bali Efektif Menurunkan Skor PSQI Pada Mahasiswa Insomnia]

Penelitian lanjutan dengan jumlah responden lebih besar dan durasi intervensi lebih panjang diperlukan untuk memperkuat bukti ilmiah. Perbandingan dengan bahan herbal lain juga dapat dilakukan guna memperluas pemanfaatan aromaterapi dalam bidang pengobatan tradisional.

***

Penulis: Alya Monica Aryati

Pembimbing: Iif Hanifa Nurrosyidah

Editor: Fatikah Rachmadianty