VOKASI NEWS – Penelitian mengenai pengaruh dari pemberian aromaterapi kayu manis (Cinnamomum burmani Nees. Untuk menurunkan nyeri haid pada remaja.
Nyeri haid adalah salah satu keluhan umum yang mempengaruhi aktivitas para wanita, khususnya pada usia remaja. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 melaporkan ada sebesar 76% remaja putri di Indonesia mengalami nyeri haid saat menstruasi dengan rata-rata usia pertumbuhan mulai dari 15-17 tahun. Apabila keluhan ini tidak diatasi dapat saat usia remaja dapat memberikan dampak yang lebih buruk ketika sudah dewasa, seperti penurunan aktivitas yang ditimbulkan akibat nyeri haid antara lain yaitu sulit berjalan, tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas atau tidak bisa mengikuti kegiatan lainnya.
Terapi farmakologi pada dismenore primer menggunakan Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) (Ratnasari et al. 2022). Berdasarkan teori yang dikutip oleh Maloto et al. (2022) menyebutkan bahwa penggunaan obat farmakologis secara terus-menerus dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan pada kadar hemoglobin darah (anemia) dan gangguan pada lambung. Salah satu terapi alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri ketika nyeri haid yaitu relaksasi. Salah satu cara relaksasi dapat menggunakan aromaterapi. Ada banyak jenis aromaterapi seperti jeruk, kemangi, jahe, lemon, pohon teh, kenanga, lavender, dan kayu manis (Nurcahyani N, 2023).
Manfaat Kayu Manis dalam Pengobatan Tradisional
kayu manis (Cinnamomum burmani Nees.) merupakan tanaman yang memiliki kandungan kimia cinnamaldehyde (55-57%) memiliki efek sebagai antispasmodik yaitu dapat meredakan, mencegah atau menurunkan risiko kejang otot, dan relaksasi otot ketika terjadi kram pada saat nyeri haid (Maharianingsih dan Purowati, 2021). Kayu manis (Cinnamomum burmani Nees.) dalam tradisional juga disebut Rou Gui. sifat yang menghangatkan dan dapat mengurai dingin yang ada dalam tubuh (Bensky et al, 2004). Hal ini sesuai dengan sindrom yang menyebabkan terjadinya nyeri haid, yaitu sindrom akumulasi lembab dan dingin.
BACA JUGA: Proyek Pembuatan Video Pengenalan Layanan Jasa Konsultasi Pusat Halal UNAIR
Desain Penelitian Aromaterapi Kayu Manis (Cinnamomum Burmani Nees)
Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest with control grup design. Skala nyeri haid akan diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Responden penelitian ini adalah santriwati pondok pesantren POMOSDA Kabupaten Nganjuk yang berusia 15-17 tahun sejumlah 24 orang. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 12 orang pada kelompok perlakuan dan 12 orang pada kelompok kontrol. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Kelompok perlakuan diberikan aromaterapi kayu manis dengan dosis 5 tetes atau 0,25 mL yang sudah dilarutkan ke dalam air 100 mL dan dihirup menggunakan diffuser dengan durasi terapi 15 menit. Terapi ini dilakukan saat hari ke 1-2 di awal menstruasi selama 2 siklus menstruasi. Kelompok kontrol hanya diberikan air 100 mL untuk dihirup dan juga diberikan edukasi tentang nyeri haid. Subjek diberikan monitoring pada hari ke 3 siklus menstruasi pertama dan diberikan pengukuran skala nyeri NRS pada hari ke 1 siklus menstruasi kedua sebagai data posttest.
Hasil Penelitian Cinnamomum Burmani Nees
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi aromaterapi kayu manis (Cinnamomum burmani Nees.) dalam menurunkan nyeri haid. Hasil rerata skala nyeri yang diperoleh sebelum diberikan aromaterapi kayu manis (pretest) 4,667. Setelah diberikan aromaterapi kayu manis, rerata skala nyeri haid responden menurun menjadi 2,167. Hasil uji Paired T-Test pada kelompok perlakuan adalah Sig. (2-Tailed) 0,000 dengan nilai P<0,05. Hal itu membuktikan bahwa ada beda antara pretest dan postest pada kelompok perlakuan.
Hasil penelitian menggunakan uji independent T-test pada penelitian pengaruh aromaterapi kayu manis (Cinnamomum burmani Nees.) terhadap penurunan nyeri haid pada remaja. Hasil uji menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) 0,003 dengan nilai P<0,05. Hal itu menunjukkan adanya pengaruh signifikan pada kelompok yang mendapat intervensi aromaterapi kayu manis.
***
Penulis: Aisyah Yasmin
Editor: Puspa Anggun Pertiwi