Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Pengaruh Pemberian Pijat Terhadap Neck Disability Index Wanita

Pengaruh Pemberian Pijat Punggung, Bahu dan Leher Terhadap Perubahan Neck Disability Index (NDI) Pada Wanita


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Neck Disability Index menjadi alat penting dalam mengevaluasi dampak nyeri leher terhadap kualitas hidup pasien.

Nyeri leher merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang memengaruhi kualitas hidup seseorang dan sering ditemui pada kelompok usia produktif. Nyeri leher dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan beban biaya perawatan kesehatan terutama di area leher. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri sehingga membatasi pergerakan kepala yang menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas (Mehesvi, 2021).

Pada tahun 2050 jumlah kasus nyeri leher diperkirakan mencapai 269 juta, dengan peningkatan sebesar 32,5% dari tahun 2020 hingga 2050. Pijat dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otot-otot yang dipijat. Sirkulasi yang lebih baik membantu membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke otot. Hal tersebut sekaligus membantu mengeluarkan produk limbah metabolik seperti asam laktat. Pijat dapat merangsang pelepasan endorfin, yaitu hormon yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami tubuh.

Pijat juga merangsang sistem limfatik yang membantu mengangkut limbah dan racun dari jaringan otot. Drainase limfatik yang lebih baik dapat membantu menghilangkan asam laktat lebih cepat dari otot. Ini juga membantu mengurangi tingkat kortisol, hormon stres yang dapat memperburuk nyeri leher. Terapi pijat punggung, bahu dan leher merupakan terapi yang melibatkan pergerakan jaringan lunak tubuh melalui sentuhan manual untuk mengurangi rasa sakit dan ketegangan otot, serta meningkatkan relaksasi. Terapi pijat sangat bermanfaat bagi penderita nyeri leher, karena efek samping yang dimiliki sangat minim. 

Secara tradisional, pemberian sentuhan dapat dilakukan dengan pemijatan daerah punggung, bahu dan leher. Secara Traditional Chinese Medicine (TCM) nyeri leher disebabkan oleh sindrom Bi, invasi angin, stagnasi Qi hati dan hiperaktivitas Yang hati, yang di mana sindrom ini disebabkan oleh Invasi angin dan Qi stagnan, oleh karena itu dilakukan pemijatan untuk menguatkan Wei Qi (Qi pertahanan) dan memperlancar aliran Qi (Yanfu, 2000).

Penelitian Mengenai Neck Disability Index (NDI)

Dilakukan penelitian selama 1 bulan untuk mengetahui pengaruh pemberian pijat bagian punggung, bahu dan leher terhadap perubahan skor Neck Disability Index (NDI) pada wanita usia 18-35 tahun di Kota Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental dengan rancangan Posttest Only Control Group Design pada subjek penelitian.

Penetapan subjek penelitian menggunakan teknik Simple Random Sampling sebanyak 24 wanita. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu 14 wanita pada kelompok perlakuan dan 14 wanita pada kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi pijat bagian punggung, leher dan bahu 2x dalam seminggu selama 1 bulan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun.

BACA JUGA: Get to Know More About D3 English Study Program Universitas Airlangga

Hasil Korelasi Pijat dan Skor NDI pada Wanita

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pretest yang didapatkan adalah 13,5 dan posttest 2,5 sehingga terjadi penurunan skor Neck Disability Index sebanyak -11,43. Kemudian dilakukannya uji analisis menggunakan paired t-test menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 yang artinya terdapat perbedaan pengaruh pada penurunan Skor NDI pada wanita yang mengalami nyeri leher. Serta dilakukan uji independent sample t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata sampel yang tidak berpasangan. 

Pada uji ini menunjukkan nilai Sig <0,05 yang artinya ada perbedaan signifikan pada kedua kelompok tersebut dalam perubahan skor NDI. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan analisis tersebut, pemberian pijat bagian punggung, bahu dan leher terhadap perubahan skor Neck Disability Index (NDI) pada wanita usia 18-35 tahun efektif dapat menurunkan skor NDI secara signifikan.

***

Penulis: Rahma Putri

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/