VOKASI UNAIR

Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

VOKASI NEWS – Pengobatan tradisional penderita hipertensi menggunakan terapi akupunktur di titik-titik LR3 Taichong, GB20 Fengchi, LI4 Hegu, LI 11 Quchi, HT7 Shenmen.

Hipertensi sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga mendapatkan julukan The Silent Killer. Hipertensi atau yang biasa dikenal dengan darah tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian dari setiap individu. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada tubuh. Secara pengertian, hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg. Selain itu tekanan darah diastolik juga lebih dari atau sama dengan 90 mmHg (Kemenkes, 2021). 

Sampai saat ini, hipertensi merupakan masalah yang cukup penting dalam pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan angka prevalensi hipertensi yang cukup tinggi di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia (Sukmadi  dkk., 2021). Data World Health Organization (2015) menyebutkan bahwa penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi telah membunuh penduduk dunia sekitar 9,4 juta setiap tahun. Jumlah pasien hipertensi terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah. Pada tahun 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% penduduk di dunia menderita hipertensi (Sukmadi dkk.,  2021).

BACA JUGA: Menyusun Strategi Promosi Kampung Wisata Arab Gapurosukolilo Gresik Untuk Menggaet Wisatawan Milenial

Pengobatan Tradisional Penderita Hipertensi

Penanggulangan atau terapi hipertensi dapat dilakukan dengan penanggulangan dengan farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis yakni terapi dengan obat antihipertensi seperti diuretika, beta blocker, ace inhibitor, ca blocker. Pemberian obat antihipertensi tentunya efektif namun penggunaan obat antihipertensi dalam jangka panjang dapat membahayakan tubuh. Salah satunya gangguan pencernaan, dapat meningkatkan terjadinya diare, mual, muntah, serta nyeri di ulu hati (Zamzani dkk., 2021).

Akupunktur adalah salah satu modalitas pengobatan Tradisional Cina dan mengacu pada penusukan beberapa jarum ke dalam kulit pada titik akupunktur untuk tujuan terapeutik. Akupunktur dapat mengharmonisasikan aliran Qi dan Xue sehingga akan merelaksasikan spasme otot dan menurunkan tekanan darah. Maka, pemilihan terapi akupunktur menggunakan titik LR3 Taichong, GB20 Fengchi, LI 4 Hegu, LI 11 Quchi, dan HT7 Shenmen berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.

Penelitian Terapi Akupunktur Pada Penderita Hipertensi

Durasi terapi dilakukan selama 4 minggu, pada tanggal 17 April – 16 Mei 2024. Frekuensi pemberian terapi akupunktur dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 12 kali terapi. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kedurus Surabaya, Jawa Timur.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode True Eksperimental. Menggunakan rancangan “Pretest Posttest Control Group Design” pada wanita dengan usia 35 – 59 tahun, yang memiliki tekanan darah 159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg (Hipertensi derajat 1). Terbagi menjadi dua kelompok dengan metode pengacakan menggunakan simple random sampling. Responden terdiri dari 54, yaitu 27 pada kelompok perlakuan dan 27 pada kelompok kontrol.

Kelompok perlakuan diberikan terapi penusukkan akupunktur pada titik titik LR3 Taichong, GB20 Fengchi, LI4 Hegu, LI 11 Quchi, HT7 Shenmen dan pemberian amlodipin 5 mg. Sedangkan kelompok kontrol hanya pemberian obat amlodipin 5 mg. Pengukuran tekanan darah menggunakan alat tensimeter.

Hasil Penelitian Terapi Akupunktur

Rata-rata penurunan Tekanan Darah Sistolik (TDS) pada kelompok perlakuan adalah -19,11, sedangkan pada kelompok kontrol hanya -1,26. Rata-rata penurunan Tekanan Darah Diastolik (TDD) kelompok perlakuan adalah -11,36, sedangkan pada kelompok kontrol hanya -0,93. Hasil konstitusi TCMC yang paling banyak dialami oleh responden penelitian adalah defisiensi yin dan lembab panas. Selain itu, rerata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik terbanyak dialami oleh responden jenis TCMC dahak-lembab. 

Sehingga dapat disimpulkan kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi akupunktur dan obat menunjukkan penurunan TDS dan TDD yang signifikan lebih banyak. Kemudian untuk kategori TCMC dengan jenis dahak-lembab memiliki efektifitas lebih tinggi untuk menurunkan tekanan darah setelah pemberian akupunktur.

***

Penulis: Diva’ Ziaul Haq

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!