VOKASI NEWS – Profil Lipid memiliki pengaruh terhadap penyakit diabetes melitus.
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi batas normal. Diabetes melitus (DM) disebabkan oleh gangguan metabolisme pada pankreas. Hal itu ditandai dengan kondisi hiperglikemia akibat penurunan jumlah insulin pada pankreas. Diabetes melitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya. Pada saat diketahui, biasanya sudah terjadi komplikasi. Diabetes melitus dapat menyerang hampir seluruh sistem dalam tubuh manusia, mulai dari kulit hingga jantung, yang dapat menimbulkan komplikasi. Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan, kesemutan.
Pemeriksaan Diagnostik Diabetes Melitus
Terdapat beberapa pemeriksaan diagnostik diabetes melitus yang dapat dilakukan. Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu (GDS) adalah pemeriksaan kadar glukosa pada darah pasien yang tidak memerlukan batas waktu tertentu. Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) adalah pemeriksaan kadar glukosa darah yang diukur setelah pasien berpuasa setidaknya 8 jam. Adapun pemeriksaan Glukosa Darah 2 Jam Prandial (GD2PP) adalah pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan 2 jam setelah pasien menyelesaikan makan. Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan yang berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah hemoglobin HbA1c yang berkaitan dengan glukosa selama 3 bulan terakhir.
Apa itu profil lipid ?
Profil lipid adalah gambaran kadar lemak darah yang ditinjau dari total kolesterol dalam darah, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan Trigliserida. Profil lipid penting dilakukan pada pasien DM dikarenakan dislipidemia sering terjadi pada pasien DM dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Dislipidemia ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar trigliserida. Selain itu ditandai juga dengan adanya penurunan kadar kolesterol HDL, sedangkan kadar kolesterol LDL normal atau sedikit meningkat. Pemeriksaan profil lipid sedikitnya dilakukan setahun sekali. Bila perlu dilakukan lebih sering pada pasien dewasa.
Kolesterol total merupakan gabungan nilai dari jumlah semua jenis kolesterol dalam darah. Kolesterol memiliki peran penting dalam pengaturan fluiditas dan permeabilitas membran. Selain itu, merupakan lipid amfipatik sebagai lapisan luar lipoprotein plasma yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh. Kolesterol merupakan komponen utama dinding sel dan sampul mielin dan memiliki fungsi pokok dalam pembentukan semua membran sel.
Perbedaan HDL dan LDL
HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat membuat larut kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol High Density Lipoprotein adalah lipoprotein yang mengandung banyak protein dan sedikit lemak. High Density Lipoprotein (HDL) berperan dalam membalikan transport kolesterol yang memungkinkan organ hati untuk membuang kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer. HDL mengambil kolesterol ekstra dari sel dan jaringan untuk dibawa ke hati, dan menggunakannya untuk cairan empedu atau mendaur ulang.
Low Density Lipoprotein merupakan senyawa lipoprotein yang memiliki berat jenis rendah. Low Density Lipoprotein (LDL) terbentuk dari kolesterol yang dibungkus oleh lapisan fosfolipid. Adapun Low Density Lipoprotein memungkinkan larut dalam darah atau cairan ekstraseluler. Protein yang berukuran besar disebut dengan apoprotein B-100 yang berfungsi untuk mengikat reseptor LDL.
Trigliserida atau yang sering disebut triasilgliserol adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Fungsi trigliserida memberikan energi ke otot jantung dan otot rangka sebagai cadangan energi yang bisa dihasilkan banyak Adenosin Trifosfat (ATP). Peningkatan kadar trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan karbohidrat, lemak atau lainnya. Peningkatan kadar trigliserida akan menambah risiko terjadinya stroke, diabetes, gangguan tekanan darah, dan penyakit jantung.
Pengaruh profil lipid pada diabetes melitus
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2012) menyatakan bahwa nilai kolesterol memiliki pengaruh terhadap terjadinya diabetes melitus. Komposisi lemak dalam darah dapat meningkat karena disebabkan kadar kolesterol tinggi sehingga insulin dalam pankreas banyak digunakan untuk membakar lemak. Kondisi tersebut mengakibatkan penumpukan glukosa darah karena tubuh kekurangan hormon insulin yang seharusnya berfungsi untuk menjaga metabolisme glukosa darah. Penderita DM memiliki risiko tinggi terjadi peningkatan kolesterol total karena pada penderita DM terjadi pelepasan asam lemak bebas didalam darah.
Penumpukan sel lemak atau dislipidemia adalah penyebab kedua DM tipe 2 setelah kegagalan fungsi sel beta pankreas. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan profil lipid dalam darah. Kelainan profil lipid diantaranya, seperti kenaikan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL. Trigliserida dan HDL berperan dalam patogenesis DM.