Pengaruh Terapi Auriculo Pressure Titik Shenmen, Ginjal, Hati, dan Occiput Terhadap Nyeri Kepala Hipertensi

Pengaruh Terapi Auricular Pressure Titik Shenmen, Ginjal, Hati, dan Occiput Terhadap Nyeri Kepala Hipertensi_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Auriculo pressure terbukti efektif menurunkan intensitas nyeri kepala pada wanita penderita hipertensi stage 1 tanpa efek samping.

Hipertensi masih menjadi penyebab utama gangguan kesehatan global. Kondisi ini sering muncul tanpa gejala, namun dapat memicu keluhan seperti nyeri kepala. Sekitar 58% penderita hipertensi mengalami gejala nyeri kepala yang dapat mengganggu kualitas hidup. Sensasi nyeri ini umumnya terasa mencengkeram, menyebar ke leher dan bahu, serta disertai rasa berat di tengkuk.

Penanganan nyeri kepala akibat hipertensi dapat dilakukan melalui terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Terapi farmakologis umumnya menggunakan obat antihipertensi dan analgesik. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang sering terjadi antara lain gangguan lambung, ginjal, dan hati. Oleh karena itu, terapi non farmakologis salah satunya auriculo pressure menjadi alternatif yang lebih aman dan minim risiko.

Auriculo Pressure merupakan metode penekanan titik tertentu di telinga yang terhubung dengan organ tubuh, menggunakan biji vaccaria dan dilakukan penekanan mandiri. Kombinasi titik Shenmen, Ginjal, Hati, dan Occiput dipilih karena berperan dalam regulasi sistem saraf, emosi, dan sirkulasi Qi. Terapi auriculo pressure dapat menurunkan nyeri kepala melalui stimulasi titik-titik yang berhubungan langsung dengan organ tubuh. Titik Shenmen sebagai “pintu jiwa” yang membantu meredakan stres. Titik Ginjal dan Hati berperan mengatasi ketidakseimbangan energi, sementara itu, titik Occiput mengurangi rasa nyeri di daerah belakang kepala.

Desain Penelitian Auriculo Pressure

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dan desain randomized pre-post test control group design. Subjek penelitian adalah wanita penderita hipertensi stage 1 berusia 45–60 tahun. Sebanyak 26 responden dipilih secara purposive dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan menerima terapi auriculo pressure selama 28 hari dan obat antihipertensi, sedangkan kelompok kontrol hanya menerima obat antihipertensi.

Teknik pada kelompok perlakuan dilakukan dengan menekan titik Shenmen, Ginjal, Hati, dan Occiput pada daun telinga. Penekanan dilakukan tiga kali sehari, masing-masing selama satu menit di setiap titik. Selama masa intervensi, tekanan dilakukan secara mandiri dengan pengawasan jarak jauh. Efektivitas terapi diukur menggunakan kuesioner Headache Impact Test-6 (HIT-6), yang terbukti valid untuk menilai dampak nyeri kepala terhadap kualitas hidup.

Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan instrumen yang sama. Skor HIT-6 dibandingkan untuk melihat perubahan intensitas nyeri kepala antara kelompok kontrol dan perlakuan. Selain itu, analisis statistik dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata skor antara kedua kelompok. Pengolahan data mencakup uji normalitas, homogenitas, paired sample t-test, dan independent sample t-test.

Hasil Penelitian

Pengukuran intensitas nyeri kepala dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kuesioner Headache Impact Test-6 (HIT-6). Rerata skor HIT-6 sebelum terapi pada kelompok perlakuan sebesar 64,85 dan menurun menjadi 42,38 setelah terapi. Penurunan skor ini menunjukkan selisih rata-rata sebesar 22,08 poin dengan nilai p=0,001. Sementara itu, pada kelompok kontrol terjadi penurunan skor dari 63,92 menjadi 62,69, dengan selisih hanya 1,23 poin.

Hasil uji statistik menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test menunjukkan perbedaan bermakna pada skor HIT-6. Perbedaan skor antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah terapi menunjukkan nilai p=0,001. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terapi auriculo pressure memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan nyeri kepala pada penderita hipertensi stage 1. Selain itu, kelompok perlakuan mengalami perubahan kategori nyeri dari “berdampak parah” menjadi “sedikit berdampak” dalam HIT-6.

Data juga menunjukkan bahwa seluruh responden kelompok perlakuan mengalami penurunan tingkat nyeri secara klinis maupun statistik. Penurunan yang paling menonjol terjadi pada responden dengan skor awal di atas 60. Efek terapi dinilai konsisten selama masa intervensi, tanpa laporan efek samping. Hasil ini memperkuat efektivitas auriculo pressure sebagai terapi non farmakologis yang aman untuk mengurangi nyeri kepala akibat hipertensi.

BACA JUGA: [Keseimbangan Dinamis, Kunci Tersembunyi di Balik Lompatan Pemain Basket]

***

Penulis : Nabiila Nur Latifa

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro