VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya bagi penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) terhadap asupan cairan yang didapatkan selama hemodialisis.
Seiring dengan kemajuan zaman, angka kejadian PGK semakin meningkat, banyak pula kecenderungan pasien yang menjalani hemodialisis mengalami kelebihan cairan (50-66,7%) (Kurniawati et al., 2018). Kecenderungan yang dialami pasien PGK terkait kelebihan cairan disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain pengetahuan tentang asupan cairan yang sampai saat ini menjadi penyebab utama. Tingkat pengetahuan yang rendah akan berdampak pada ketidakmampuan pasien dalam merawat atau mengatasi komplikasi dari hemodialisis serta upaya dalam penyembuhan PGK (Solihatin, 2020).
Pada penderita PGK, hal yang sangat penting yang harus diperhatikan penderita yang menjalani hemodialisis adalah asupan cairannya. Alasannya karena asupan cairan yang berlebihan dapat memicu komplikasi penyakit lainnya seperti, edema, tekanan darah, kerja jantung cepat dan lain sebagainya (Nurohkim et al., 2018). Akibat kurangnya pengetahuan pasien PGK adalah kelebihan cairan pada tubuh pasien yang berpengaruh buruk terhadap kondisi kesehatan pasien. Hal tersebut dapat secara fungsional tubuh pasien akan mengalami sesak nafas, gangguan kardiovaskular hingga kematian (Jaya, 2023).
Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Asupan Cairan Penderita PGK
1. Faktor Internal
- Pendidikan
Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan yang diperlukan untuk mendapatkan informasi. Misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap dalam menghadapi masalah.
- Pekerjaan
Pengetahuan juga dapat diperoleh dari lingkungan kerja yang merupakan salah satu sumber informasi yang dapat menambah pengetahuan seseorang. Tentunya ha; tersebut selain media elektronik khususnya tentang pengetahuan gagal ginjal kronik serta pantangan yang harus dipatuhi. Kematangan berpikir seseorang juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi-informasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Umur
Menurut (Notoadmojo, 2014) bahwa umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga informasi yang diperolehnya semakin membaik.
- Pengalaman
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.
Faktor Eksternal
- Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan kondisi yang sangat berpengaruh pada pola hidup sehari-hari dan dampaknya akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
- Sosial budaya
Sistem sosial budaya adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya sehingga terdapat masyarakat saling interaksi untuk dapat mempengaruhi sikap dan perilaku dalam menerima informasi yang disampaikan.
Asupan Cairan Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis
Keefektifan dalam pembatasan jumlah cairan pada pasien PGK bergantung pada beberapa hal, antara lain pengetahuan pasien terhadap jumlah cairan yang boleh diminum. Pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis dianjurkan untuk membatasi cairan yang dikonsumsi dalam sehari tidak lebih dari 500 ml atau setara dengan 2 gelas perhari. Air yang masuk ke dalam tubuh harus seimbang dengan air yang keluar, baik melalui Insensible Water Loss (IWL) ataupun haluaran urine. Aturan yang dipakai untuk menentukan batasan asupan cairan ialah :
Misalnya, jumlah urine yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam adalah 300 ml, maka asupan cairan total dalam sehari adalah 400 + 500 ml = 900 ml.
Upaya dalam menciptakan pembatasan asupan cairan pada pasien PGK diantaranya dapat dilakukan melalui pemantauan intake output cairan per-harinya, sehubungan dengan intake cairan pasien PGK bergantung pada jumlah urine 24 jam. Pemantauan dilakukan dengan cara mencatat jumlah cairan yang diminum dan jumlah urine setiap harinya pada chart/tabel. Sehubungan dengan pentingnya program pembatasan cairan pada pasien dalam rangka mencegah komplikasi serta mempertahankan kualitas hidup, maka perlu dilakukan analisis praktek terkait intervensi dalam mengontrol jumlah asupan cairan melalui pencatatan jumlah cairan yang diminum serta urine yang dikeluarkan setiap harinya (Angraini & Putri, 2016).
BACA JUGA: Mengetahui Pengaruh Pola Hidup Sehat Terhadap Kesehatan Ginjal
***
Penulis: Inayah Hidayati
Editor: Puspa Anggun Pertiwi