Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Penggunaan Animasi Storytelling Digital Untuk Menyampaikan Sejarah Jalan Tunjungan Surabaya Menurut Perkembangan Zaman - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Penggunaan Animasi Storytelling Digital Untuk Menyampaikan Sejarah Jalan Tunjungan Surabaya Menurut Perkembangan Zaman


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Mengenali storytelling digital dalam menciptakan pengalaman visual edukatif yang menyenangkan dengan teknologi terbaru.

Di era digital ini, cara menyampaikan sejarah terus berkembang, terutama dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Salah satu inovasi kreatif datang dari mahasiswa vokasi Universitas Airlangga yang menggunakan animasi digital untuk menceritakan sejarah Jalan Tunjungan, Surabaya. Proyek ini menggabungkan seni visual dan sejarah dalam bentuk yang menarik. Selain itu juga membuat informasi sejarah lebih mudah dipahami dan dinikmati oleh berbagai kalangan, khususnya generasi muda.

Animasi storytelling dipilih karena kemampuannya menghadirkan visual yang memikat dan memudahkan audiens untuk menyerap pesan yang ingin disampaikan. Jalan Tunjungan, yang memiliki sejarah panjang sejak era kolonial. Hal tersebut dihidupkan kembali melalui gambar bergerak yang menunjukkan perubahan dari masa ke masa. Dalam cerita animasi ini, penonton dibawa menjelajahi berbagai periode waktu, menyaksikan transformasi Jalan Tunjungan dari masa kolonial hingga zaman modern.

Komponen Animasi Cerita Sejarah Tunjungan

Salah satu elemen utama dari proyek ini adalah dua karakter remaja, Bima dan Ayu, yang menjadi pemandu dalam perjalanan lintas waktu mereka. Keduanya melintasi portal waktu dan menyaksikan bagaimana Jalan Tunjungan yang dulunya merupakan pusat perdagangan pada masa penjajahan Belanda, lalu berubah menjadi pusat perekonomian dan budaya Surabaya yang lebih modern. Melalui petualangan karakter, penonton diajak untuk memahami tidak hanya perubahan fisik bangunan-bangunan di Jalan Tunjungan, tetapi juga peran penting jalan ini dalam perkembangan ekonomi dan sosial kota Surabaya.

Kekuatan dari animasi storytelling ini terletak pada kemampuannya untuk menghadirkan sejarah dengan cara yang lebih dekat dan personal. Penonton juga merasakan suasana dan kehidupan yang ada pada setiap periode waktu yang digambarkan. Jadi, penonton tidak hanya diajak untuk menghafal tanggal atau nama. Dari toko-toko kecil yang berjajar pada masa kolonial, hingga gedung-gedung modern yang berdiri megah di masa sekarang, Jalan Tunjungan diceritakan sebagai lebih dari sekadar jalan, melainkan sebagai simbol dari perjalanan waktu dan perkembangan kota Surabaya.

BACA JUGA: Efektivitas Alat Desinfeksi Otomatis Wall Bucky Stand Berbasis Mikrokontroler Terhadap Penurunan Bakteri di Ruang Radiologi

Inspirasi dari proyek ini juga diambil dari semangat yang diungkapkan oleh Bung Karno. Hal tersebut disebutkan melalui kutipannya yang terkenal, “Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah.” Kutipan ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga sejarah tetap hidup dan diingat oleh generasi masa kini. Seperti yang dikatakan Bung Karno, sejarah adalah bagian dari identitas dan jati diri bangsa. Dengan menghidupkan kembali sejarah melalui media visual yang kreatif, proyek ini berusaha menjaga agar generasi muda tidak melupakan akar sejarah mereka, dan tetap bangga dengan warisan budaya yang ada.

Manfaat dan Tujuan Edukatif Penggunaan Storytelling Digital

Proyek ini juga menegaskan bahwa sejarah tidak harus disampaikan dengan cara yang monoton atau membosankan. Melalui pendekatan kreatif seperti animasi, informasi sejarah bisa dikemas dalam bentuk yang lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh masyarakat. Visual yang menarik, alur cerita yang engaging, dan pesan edukatif yang terselip di dalamnya, semua berpadu untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

Harapan dari proyek ini adalah agar lebih banyak generasi muda yang tertarik dan terinspirasi untuk mengenal sejarah lokal mereka. Jalan Tunjungan, sebagai bagian dari sejarah Surabaya, memiliki banyak kisah yang layak untuk diketahui dan diingat. Melalui pendekatan storytelling digital yang menggunakan animasi, sejarah tersebut dapat disampaikan dengan cara yang lebih hidup dan relevan.

Dengan cara ini, sejarah tidak lagi hanya menjadi sekedar pelajaran dalam buku teks, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Proyek ini merupakan langkah kecil dalam menjaga warisan budaya Surabaya agar tetap hidup, sekaligus membuktikan bahwa teknologi dan kreativitas bisa digunakan untuk melestarikan sejarah dan menghubungkannya dengan generasi masa kini. Seperti yang dikatakan Bung Karno, tanpa sejarah kita akan kehilangan jati diri kita sebagai bangsa, dan dengan inovasi ini, sejarah dapat terus dikenang dan dihargai.

***

Penulis: Muhammad Raid Adli

Editor: Puspa Anggun Pertiwi