Penggunaan Metode Bowtie Analysis sebagai Pencegahan Risiko Kecelakaan Kerja pada Proyek HDPE Pipe String Removal

VOKASI NEWS – Proyek HDPE Pipe String Removal merupakan salah satu proyek konstruksi bawah air yang melibatkan pekerjaan bawah air. Pekerjaan bawah air sendiri merupakan pekerjaan yang melibatkan aktivitas konstruksi atau pemasangan struktur yang dilakukan di bawah air. Pekerjaan ini merupakan salah satu lingkup pekerjaan dengan risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Salah satu cara untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja yaitu dengan melakukan sistem manajemen keselamatan kerja berupa analisis risiko kecelakaan kerja. 

Pada penelitian ini, analisis risiko kecelakaan kerja dilakukan dengan menggunakan metode bowtie analysis. Pemilihan penggunaan metode bowtie analysis adalah untuk mengetahui ancaman, risiko, kontrol pencegahan dan mitigasi kontrol ketika terjadi kecelakaan kerja pada Proyek HDPE Pipe String Removal. Bowtie Analysis menyediakan hasil berupa diagram analisis dan visualisasi hubungan antara peristiwa puncak dengan ancaman dan konsekuensi yang kemungkinan dapat terjadi

Metode Bowtie Analysis pada Proyek HDPE Pipe String Removal

Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian berupa BowTie Analysis. Penelitian ini dimulai dengan teknik pengumpulan data. Prosesnya dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner sebagai media untuk memperoleh data risiko yang terdapat pada proyek yang digunakan untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Dimana penilaian risiko dilakukan dengan menghitung tingkat kemungkinan (likelihood) dan keparahan (severity). Kemudian diperoleh hasil penilaian risiko dengan tingkat paling tinggi untuk dilakukan analisis menggunakan metode Bowtie Analysis

Pada penelitian ini, didapatkan risiko kecelakaan kerja tertinggi yaitu pada pekerjaan pengoperasian airbag berupa penyelam terlilit tali airbag. Setelah ditemukan risiko kecelakaan kerja tertinggi, selanjutnya dilakukan analisis menggunakan metode Bowtie Analysis pada risiko tersebut. Dimana didapatkan hasil berupa diagram visualisasi mengenai hubungan antara peristiwa puncak (Top Event) dengan penyebab (Threat) dan dampak (Consequence). Pada analisis risiko, ditemukan penyebab dari risiko penyelam terlilit tali airbag adalah airbag dioperasikan ketika menyelam dalam kondisi tidak aman. 

BACA JUGA: [Inovasi Energi Terbarukan sebagai Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau dan Bersih]

Tidak terdapat prosedur tertulis terkait pengoperasian airbag. Selain itu juga belum dilakukan identifikasi risiko pada setiap tahapan pekerjaan, keterbatasan jarak pandang penyelam, serta kesalahan dalam memposisikan diri pada penyelam. Kemudian didapatkan dampak berupa penyelam mengalami luka ringan, penyelam mengalami luka berat atau cacat permanen (Fatality), serta pekerjaan tertunda.

***

Penulis: Yuni Tri Dini Purnomosasi

Editor: Puspa Anggun Pertiwi