Pengujian Material Aluminium untuk Alat Disinfeksi Otomatis pada X-Ray Wall Bucky Stand

VOKASI NEWS – Pengujian material aluminium untuk alat disinfeksi otomatis pada X-Ray Wall Bucky Stand, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Material merupakan segala sesuatu yang memiliki ukuran atau volume dan umumnya digunakan dalam berbagai keperluan industri. Dalam fisika, material didefinisikan sebagai unsur yang memiliki sifat tertentu, seperti kekerasan dan elastisitas. Salah satu aspek penting dalam pemilihan material adalah sifat mekanis, yang mencakup kekuatan, kekerasan, dan kekakuan.

Tingginya intensitas penggunaan X-ray wall bucky stand dalam radiologi menyebabkan disinfeksi harus dilakukan secara berkala. Oleh karena itu, diperlukan material yang kokoh dan tahan lama untuk mendukung alat disinfeksi otomatis. Aluminium dipilih sebagai material utama karena sifatnya yang ringan dan tahan korosi. Namun, diperlukan pengujian mekanis untuk memastikan kekuatan aluminium yang digunakan dalam pembuatan alat disinfeksi otomatis ini.

Uji Tarik dan Kekerasan pada Aluminium

Pengembangan alat disinfeksi otomatis ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi prosedur sterilisasi dengan sistem kontrol berbasis sensor inframerah dan mikrokontroler. Alat ini akan bekerja dengan menyemprotkan disinfektan secara otomatis dan terintegrasi langsung pada X-ray wall bucky stand.

Sebelum diaplikasikan dalam skala besar, diperlukan uji material guna mengetahui kekuatan aluminium yang digunakan. Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melakukan penelitian dengan uji tarik dan uji kekerasan pada aluminium dalam bentuk spesimen uji. Dua plat aluminium digunakan dalam masing-masing pengujian untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Penelitian ini menggunakan persamaan mekanis untuk menentukan berbagai parameter, seperti kekuatan tarik, kekuatan luluh, regangan, modulus elastisitas, nilai kekerasan, dan kedalaman penetrasi.

Hasil Pengujian dan Analisis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aluminium memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan beberapa jenis logam lainnya, dengan tingkat keuletan dan kelenturan yang baik. Kemampuan aluminium untuk diregangkan dan ditekuk menjadikannya material yang mudah dibentuk dan diaplikasikan dalam berbagai keperluan industri.

Berikut adalah hasil pengujian tarik dan kekerasan dari dua spesimen aluminium:

Spesimen Uji Satu:

  • Kekuatan Tarik: 148 MPa
  • Kekuatan Luluh: 121 MPa
  • Regangan: 5,5%
  • Modulus Elastisitas: 22 MPa
  • Nilai Kekerasan: 1,1 HR, 1,7 HR, 3,3 HR

Spesimen Uji Dua:

  • Kekuatan Tarik: 147 MPa
  • Kekuatan Luluh: 125 MPa
  • Regangan: 5%
  • Modulus Elastisitas: 25 MPa
  • Nilai Kekerasan: 0,3 HR, 1,5 HR, 0,5 HR

Perbedaan nilai antara kedua spesimen dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketebalan material aluminium. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), ketebalan minimal plat aluminium yang direkomendasikan adalah 5 mm. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam menentukan ketebalan optimal untuk produksi alat disinfeksi otomatis.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Penggunaan material dalam pembuatan alat harus mempertimbangkan kekuatan dan daya tahan agar dapat digunakan secara optimal. Pengujian material perlu dilakukan secara berkala dengan variasi metode uji lainnya guna memastikan keandalan dan ketahanan material dalam produksi massal.

[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aluminium adalah material yang sesuai untuk alat disinfeksi otomatis, dengan kekuatan yang cukup tinggi dan sifat mekanis yang memungkinkan penggunaan jangka panjang. Dengan memperhatikan hasil pengujian dan standar industri, diharapkan alat ini dapat diimplementasikan dengan baik dalam fasilitas medis untuk meningkatkan efisiensi sterilisasi.

***

Penulis : M. Dio Ramadhani

Pembimbing : Muhaimin; Aisyah Widayani

Prodi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR