VOKASI NEWS – Lonjakan kasus Feline Calicivirus pada kucing di Surabaya dipengaruhi faktor lingkungan, kepadatan populasi, dan rendahnya vaksinasi.
Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang digemari masyarakat karena mudah beradaptasi dan memiliki daya tarik tersendiri. Meski begitu, pemilik kucing memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan hewan peliharaannya. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah Feline Calicivirus (FCV), virus menular dengan tingkat penyebaran tinggi pada kucing.
Pengamatan di Klinik Hewan Radhiyan Pet and Care Surabaya selama periode 1 Januari hingga 31 Maret 2025 mencatat 125 kasus kucing dengan gangguan pernapasan. Dari jumlah tersebut, kasus tertinggi terjadi pada Februari dengan persentase 40,54 persen. Faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus adalah kondisi lingkungan yang lembab, kepadatan populasi, serta rendahnya tingkat vaksinasi.
Faktor Risiko Penyebaran Feline Calicivirus
Feline Calicivirus dapat menimbulkan gejala klinis berupa demam, bersin, gangguan pernapasan, hingga sariawan pada mulut kucing. Penyebarannya dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, di antaranya kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan rutin dan vaksinasi, kebersihan lingkungan yang tidak terjaga, serta padatnya populasi kucing di area tertentu.
Kondisi tersebut menjadikan FCV mudah menular antar kucing, terutama pada kelompok yang rentan. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting untuk menekan risiko komplikasi sekaligus mencegah penyebaran penyakit lebih luas.
Penanganan dan Upaya Pencegahan
Penanganan kasus FCV di klinik dilakukan melalui langkah komprehensif. Terapi antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi sekunder, suplemen nutrisi ditujukan untuk memperkuat daya tahan tubuh, serta terapi cairan intravena dilakukan agar kondisi kucing tetap stabil. Meskipun belum ada obat yang mampu menghilangkan virus sepenuhnya, kombinasi penanganan ini dapat mempercepat pemulihan.
Kesadaran pemilik kucing memegang peran penting dalam pencegahan. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, menjaga kebersihan lingkungan, dan memastikan kucing mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan. Dengan upaya bersama, penyebaran FCV dapat ditekan sehingga kesehatan kucing dan lingkungan sekitar tetap terjaga.
[BACA JUGA: Dampak Penyakit Mastitis pada Kambing terhadap Ekonomi, Kesehatan, dan Ketahanan Pangan]
***
Penulis: Amanda Putri Kirana