VOKASI NEWS – Antenatal Care membantu menurunkan risiko komplikasi kehamilan. Simak manfaat, faktor yang memengaruhi kepatuhan, dan strategi meningkatkan partisipasi ibu hamil.
Kehamilan adalah fase penting dalam kehidupan seorang perempuan yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang mendukung keselamatan ibu dan janin adalah Antenatal Care (ANC), yaitu pemeriksaan kehamilan rutin oleh tenaga kesehatan. Pemeriksaan ini bertujuan memantau perkembangan janin, mendeteksi dini komplikasi, memberikan edukasi gizi, dan mempersiapkan persalinan.
Meskipun manfaat ANC telah dibuktikan secara ilmiah, masih banyak ibu hamil yang belum memanfaatkannya secara optimal. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan standar minimal enam kali kunjungan ANC selama kehamilan, dengan jadwal disesuaikan menurut trimester. Namun, kepatuhan terhadap standar tersebut masih rendah, terutama di wilayah pedesaan. Rendahnya kepatuhan dapat menyebabkan tidak terdeteksinya kelainan kehamilan, terlewatnya tanda risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi, atau kehamilan ektopik, serta meningkatnya risiko kematian ibu dan bayi.
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ANC
Berbagai faktor memengaruhi rendahnya angka kunjungan ANC. Kurangnya pengetahuan tentang manfaat ANC membuat sebagian ibu hamil belum memahami perannya bagi keselamatan kehamilan. Persepsi negatif terhadap pemeriksaan medis, rasa malas, serta minimnya dukungan dari suami atau keluarga menjadi penghambat utama.
Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai juga berperan besar. Jarak, biaya, dan keterbatasan fasilitas sering menjadi kendala bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin. Sebaliknya, ibu yang memiliki pengetahuan baik dan dukungan emosional maupun materi dari suami cenderung lebih patuh melakukan kunjungan. Dukungan ini berdampak positif pada kondisi psikologis ibu, sekaligus meningkatkan kualitas hubungan pasangan selama kehamilan.
Upaya Meningkatkan Partisipasi ANC
Edukasi kesehatan sebaiknya tidak hanya diberikan kepada ibu hamil, tetapi juga melibatkan pasangan dan keluarga. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam membangun kesadaran, memberikan informasi yang akurat, dan menciptakan suasana pelayanan yang nyaman. Program seperti “Suami Siaga” dan “Kelas Ibu Hamil” dapat memperkuat partisipasi dan kepatuhan kunjungan ANC.
[BACA JUGA: Teh Hitam vs Jus Semangka: Mana yang Lebih Baik untuk Pemeriksaan CT Scan Urografi Tanpa Kontras?]
Antenatal Care bukan hanya tanggung jawab ibu hamil, melainkan hasil kolaborasi antara keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Dengan ANC yang dilakukan secara rutin dan lengkap, kesehatan ibu dan bayi dapat terjaga, serta angka kematian dapat ditekan. Peningkatan kesadaran, sikap positif terhadap layanan kesehatan, dan peran aktif suami menjadi langkah penting untuk mewujudkan generasi yang sehat dan kuat.
***
Penulis: Regita Rinata Putri
Editor: Fatikah Rachmadianty