Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Pentingnya Edukasi Terkait Penggunaan Pay Later Pada Mahasiswa Kota Surabaya - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Pentingnya Edukasi Terkait Penggunaan Pay Later Pada Mahasiswa Kota Surabaya


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya kesadaran penggunaan Pay Later (fitur bayar nanti) di kalangan mahasiswa kota Surabaya. 

Setiap tahun, transaksi e-commerce konsumen terus meningkat. Jumlah transaksi e-commerce melonjak hingga Rp 476,3 triliun pada 2022, menurut data Bank Indonesia pada 2023. Jumlah transaksi yang lebih besar ini disebabkan oleh metode pembayaran yang disediakan oleh platform e-commerce Pay Later. Beberapa temuan mengindikasikan bahwa mahasiswa di Surabaya cenderung menggunakan PayLater sebagai akibat dari gaya hidup konsumtif dan adanya dorongan sosial dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, disarankan bagi mahasiswa untuk lebih bijak dalam menggunakan aplikasi tersebut. Mengingat pula mahasiswa belum memiliki gaji untuk membayar hutang yang disebabkan dari penggunaan pay later.

Penggunaan Pay Later Oleh Mahasiswa

Menurut OJK cicilan paylater anak muda saat ini mencapai 95% dari penghasilan yang mereka miliki. Dengan rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen memiliki cicilan lebih dari penghasilan perbulannya. Sementara itu rata-rata cicilan yang disetujui oleh perbankan biasanya 30% dari penghasilan perbulannya. Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com anak muda masa kini menggunakan pembayaran pay later untuk kebutuhan konsumtif seperti makan bersama pasangan, membeli baju, kuota internet, dan masih banyak lagi. Hal tersebut akan menjadi hutang yang harus ia bayar. Otoritas Jasa Keuangan senantiasa menghimbau anak muda masa kini untuk meningkatkan kualitas literasi keuangan yang mereka miliki agar tidak sampai terjerat hutang pinjaman online.

BACA JUGA: Mahasiswi Universitas Airlangga Teliti Alternatif Pengobatan Dispepsia dengan Akupuntur

Diharapkan mahasiswa dapat mengkaji kembali pengetahuan mereka tentang keuangan agar mereka dapat menggunakan uang dengan bijak, mengontrol diri mereka untuk tidak membeli barang di luar kebutuhan, dan bergaya sesuai dengan anggaran / budget yang  mereka miliki. Selain itu, untuk penyedia layanan pay later diharapkan penyedia layanan E-wallet yang menyediakan fitur pay later untuk dapat memberikan edukasi lebih lanjut terkait konsekuensi penggunaan pay later serta dampak buruk yang terjadi akibat berperilaku konsumtif. Selain itu, penyedia layanan dapat  meningkatkan pelatihan tentang penggunaan fitur Pay Later, seperti memberikan petunjuk penggunaan yang jelas atau bahkan mengadakan seminar tentang manajemen keuangan pribadi.

***

Penulis: Yossy Imam Candika

Editor: Puspa Anggun Pertiwi