VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) guna menjaga keselamatan dan mencegah resiko kecelakaan dalam lingkungan kerja.
Menurut international labour organization (ILO) setiap tahun terdapat lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja. Penyebab kecelakaan sebanyak 80% dikarenakan kelalaian yang dilakukan pekerja yaitu perilaku tidak aman seperti tidak memakai (APD) sesuai standar. Alat pelindung diri (APD) adalah alat keselamatan yang dipakai oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh mereka dari potensi bahaya lingkungan kerja seperti kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Penerapan Alat Pelindung Diri Berdasarkan Kebijakan dan Ketersediaannya
Kebijakan APD bertujuan untuk melindungi karyawan dari bahaya di tempat kerja dan potensi cedera. APD tidak boleh dilihat sebagai pengganti tindakan pengendalian yang lebih efisien. Penerapannya pun hanya boleh dipertimbangkan ketika bentuk perlindungan alternatif terhadap bahaya tidak mencukupi atau tidak dapat dilakukan.
Menurut Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang diwajibkan bagi tenaga kerja yang berada dipimpinnya menyediakan APD saat memasuki tempat kerja. Ketersediaan APD merupakan faktor pendukung dalam kepatuhan menggunakan APD untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan resiko kerja yang terjadi di perusahaan. Jika perusahaan tidak menyediakan APD berarti perusahaan telah membahayakan pekerjanya dari resiko kecelakaan dan penyakit yang akan timbul di lingkungan kerja.
Manajemen APD Berdasarkan Pelatihan dan Kondisinya di Lingkungan Kerja
Menurut permenakertrans No.08 tahun 2010 pada pelatihan wajib terdapat pembinaan dalam penggunaan APD, Pengarahan penggunaan APD dan terdapat penjelasan cara penggunaan APD. Menurut standar Occupational Safety and Health Association (OSHA). Pelatihan APD menetapkan standar penggunaan yang tepat dan membantu menjaga keselamatan pekerja.
BACA JUGA: Asal Mula Tari Lenggang: Warisan Budaya Surabaya
Kondisi Alat Pelindung Diri (APD) berkaitan dengan kondisinya dan seberapa baik alat tersebut melindungi pekerja. Mengevaluasi kondisi APD sangatlah penting karena hal ini berdampak langsung pada tingkat perlindungan yang dapat diberikan. Kelayakan APD juga dilihat ketika pekerja melakukan pekerjaan secara terus menerus, kondisi APD masih dalam kondisi yang sesuai standar dan bagus untuk digunakan bekerja. Maka dari itu perlu dilakukan perawatan APD secara rutin.
Penerapan Alat Pelindung Diri Berdasarkan Pengawasan dan Penggunaan
Pengawasan dapat mempengaruhi perilaku tenaga kerja, khususnya dalam hal penggunaan APD. Dengan begitu, pekerja menjadi lebih konsisten dalam menggunakan APD dengan benar saat menjalankan tugas. Menurut Kemnaker No.09 Tahun 2016 disarankan perusahaan melakukan pengawasan secara optimal untuk meningkatkan perilaku kepatuhan terhadap penggunaan APD di tempat kerja serta adanya identifikasi dan syarat APD untuk mengetahui keamanan dan kesehatan pekerja dan pemilihan APD yang tepat seperti melindungi dari bahaya fisik, mencegah paparan dari bahan berbahaya, dan mengurangi resiko cedera dan penyakit akibat kerja.
Penggunaan APD adalah kewajiban sesuai dengan risiko dan bahaya yang terkait dengan pekerjaan. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan keselamatan tidak hanya bagi pekerja itu sendiri tetapi juga bagi pekerja lain di sekitarnya.
Manajemen APD Berdasarkan Evaluasi Pelaporan
Evaluasi adalah prosedur secara menyeluruh yang dilakukan dengan menilai masukan, proses dan indikator keluaran untuk menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dan pelaporan manajemen APD ini dilaksanakan sebagai salah satu fungsi manajemen K3 yang merupakan suatu langkah untuk mengetahui dan menilai sampai sejauh mana proses penerapan manajemen APD di perusahaan.
***
Penulis: Muhammad Nizar Dimas Nirwana
Editor: Puspa Anggun Pertiwi
