VOKASI NEWS – Balita merupakan kelompok usia yang berada di bawah lima tahun. Salah satu fase kehidupan yang sangat penting yaitu di masa balita. Pada masa ini, anak berada pada fase emas ditandai dengan adanya perkembangan pesat pada proses tumbuh kembangnya. Kerusakan yang terjadi di masa balita sering kali bersifat irreversible.
Balita memiliki ketergantungan yang erat dengan pengasuh. Keberhasilan tumbuh kembang pada anak tidak lepas dari peran pengasuh khususnya ibu dalam memanajemen kebutuhan sehari-hari yang mereka butuhkan. Asupan nutrisi menjadi salah satu kebutuhan pokok yang perlu dicukupi dengan totalitas (Supardi et al., 2023)..
Komponen Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengaturan Pola Makan Balita
Komponen yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu dalam pemilihan jenis, jumlah serta jadwal pemberian makan pada balita.
- Jenis Makanan
Pemilihan jenis makanan yang baik berlandaskan pada prinsip gizi seimbang. Jenis makanan yang baik perlu mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagai golongan pembangun sel sel tubuh, dan berbagai mikronutrien sebagai golongan pelindung (Siagian, 2023).
- Jumlah Makanan
Besar kecilnya asupan yang diberikan pada balita akan diproses untuk kebutuhan metabolisme tubuh manusia. Pemenuhan kebutuhan gizi dengan jumlah yang tidak sesuai dapat memicu timbulnya masalah kesehatan (Putri & Rachman, 2023). Jumlah asupan nutrisi yang terlalu sedikit dapat memicu terjadinya stunting.
- Jadwal Makanan
Jadwal makan berkaitan dengan waktu yang dilakukan dalam keseharian saat mengkonsumsi sesuatu. Secara umum balita memiliki jadwal makan pokok tiga kali dalam sehari. Tambahan berupa snack ataupun buah dapat diberikan disela-sela pemberian makanan utama.
Manfaat Pengaturan Pola Makan Bagi Keberhasilan Tumbuh Kembang Anak
Berberapa penelitian telah dilakukan untuk mengukur keterkaitan pengaturan pola makan dan keberhasilannya dengan proses tumbuh kembang balita. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menganalisis manfaat pemberian nutrisi secara tepat dan sesuai melalui pengaturan pola makan yang baik. Pemberian nutrisi yang tepat pada balita dapat meningkatkan fungsi kognitif. Kognitif manusia merupakan bagian dari atribut pengukuran kecerdasan manusia. Perkembangan kognitif yang optimal akan berbanding lurus dengan kecerdasan intelektual (De & Chattopadhyay, 2019).
Pola makan yang tepat dapat meningkatkan kebugaran tubuh karena adanya keseimbangan proses metabolisme. Pengaturan pola makan yang sesuai dapat menurunkan kejadian malnutrisi. Manifestasi malnutrisi dapat berupa gizi buruk ataupun gizi lebih. Pada masa balita hal ini belum terlihat jelas dampaknya namun seiring bertambahnya usia dapat meningkatkan tekanan fungsi tubuh dan mental. Misalnya obesitas pada balita yang berlanjut hingga dewasa dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan kronis lainnya. Secara mental dapat menjadi stressor karena bentuk tubuh yang kurang proporsional (Wheeler, 2013).
***
Penulis: Riska Ayu Damayanti
Editor: Puspa Anggun Pertiwi