Pentingnya Penyimpanan Daging Ayam untuk Menekan Kontaminasi Bakteri Coliform

Pentingnya Penyimpanan Daging Ayam untuk Menekan Kontaminasi Bakteri Coliform_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Penyimpanan beku dan kemasan higienis menekan kontaminasi bakteri coliform pada daging ayam, menjaga keamanan pangan sesuai standar SNI.

Daging ayam menjadi salah satu bahan pangan hewani yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Harganya yang terjangkau, kandungan gizi yang tinggi, serta ketersediaannya yang melimpah membuat daging ayam menjadi pilihan utama di meja makan. Namun, di balik popularitasnya, daging ayam termasuk bahan pangan yang mudah rusak dan sangat rentan terhadap kontaminasi mikrobiologi.

Salah satu indikator penting dalam menilai kebersihan daging ayam adalah keberadaan bakteri coliform. Kehadiran bakteri ini menunjukkan kemungkinan adanya pencemaran dari lingkungan atau penanganan yang kurang higienis. Jika kadar coliform melebihi batas aman, risiko kesehatan pun meningkat, mulai dari gangguan pencernaan hingga infeksi yang lebih serius.

Penyimpanan yang Tepat Menekan Risiko Kontaminasi

Pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa cara penyimpanan daging ayam memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kebersihan. Daging ayam yang disimpan beku pada suhu -18°C dengan kemasan tertutup hanya mengandung 43 MPN/gram bakteri coliform, angka yang masih di bawah batas aman SNI 7388:2009 sebesar <100 MPN/gram.

Sebaliknya, daging ayam yang tidak dikemas dengan benar dan dibiarkan pada suhu ruang menunjukkan tingkat cemaran coliform yang lebih tinggi, sehingga tidak memenuhi standar keamanan pangan. Fakta ini menjadi peringatan bagi konsumen dan pelaku usaha pangan bahwa penanganan yang tepat adalah kunci untuk menjaga keamanan daging ayam.

Imbauan untuk Konsumen dan Pelaku Usaha Pangan

Agar daging ayam tetap aman dikonsumsi, beberapa langkah sederhana dapat diterapkan:

  • Simpan daging ayam pada suhu beku minimal -18°C.
  • Gunakan kemasan tertutup dan higienis untuk menghindari paparan udara dan bakteri dari lingkungan.
  • Hindari membiarkan daging ayam terlalu lama di suhu ruang.

Langkah-langkah sederhana ini mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan sekaligus melindungi kesehatan konsumen.

Penerapan kebiasaan ini tidak hanya penting bagi rumah tangga, tetapi juga bagi pedagang, pengelola pasar, dan industri pangan. Dengan penanganan yang tepat, daging ayam yang beredar di pasaran bisa tetap aman, berkualitas, dan layak konsumsi.

[BACA JUGA: Strategi Partisipasi Masyarakat di Agrowisata Kebun Belimbing Bojonegoro]

***

Penulis: Marshanda Reksa Regita

Editor: Habibah Khaliyah