VOKASI NEWS – Pentingnya proteksi radiasi bagi tenaga kesehatan menurut hasil penelitian ilmiah Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Radiasi memiliki peran krusial dalam dunia medis, terutama dalam prosedur diagnostik dan terapeutik seperti radiografi dan radioterapi. Meskipun bermanfaat, paparan berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Oleh karena itu, pemahaman dan sikap tenaga kesehatan terhadap proteksi radiasi sangat penting untuk mencegah dampak buruknya. Dengan pengetahuan yang baik dan sikap yang tepat, tenaga kesehatan dapat mengambil langkah preventif yang efektif untuk melindungi diri dan pasien dari paparan berbahaya.
Pengetahuan tentang Radiasi dan Proteksinya
Memahami jenis-jenis radiasi serta mekanisme kerusakan yang ditimbulkan sangat penting bagi tenaga kesehatan. Selain itu, mereka perlu mengetahui cara melindungi diri dan pasien dari paparan yang tidak perlu. Beberapa langkah proteksi yang dapat diterapkan meliputi penggunaan alat pelindung diri (APD), pengaturan jarak aman, serta penerapan protokol keselamatan yang ketat. Dengan pemahaman yang memadai, tenaga kesehatan dapat lebih optimal dalam menjaga keselamatan selama bekerja.
Sikap Tenaga Kesehatan terhadap Proteksi Radiasi
Sikap terhadap proteksi radiasi tercermin dari kebiasaan dan kepatuhan tenaga kesehatan dalam menerapkan langkah-langkah keselamatan. Adapun sikap positif terlihat dari kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung, mengikuti protokol keamanan, serta kesediaan untuk terus belajar melalui pelatihan tambahan. Sebaliknya, sikap negatif dapat muncul akibat kurangnya kesadaran atau anggapan bahwa paparan radiasi tidak berbahaya.
Selain pengetahuan, faktor lain seperti pengalaman kerja, budaya organisasi, serta dukungan manajemen rumah sakit juga berperan dalam membentuk sikap tenaga kesehatan terhadap proteksi radiasi. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan risiko radiasi harus dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan edukatif dan kebijakan yang mendukung.
Penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR
Penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan dari 162 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi melalui kuesioner online. Instrumen penelitian terdiri dari 15 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan 10 pernyataan untuk menilai sikap terhadap proteksi radiasi. Responden berasal dari berbagai unit, seperti Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Radiologi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, dan Instalasi Vaskuler. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman correlation menggunakan software SPSS 22 untuk Windows.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan terhadap proteksi radiasi. Responden yang memiliki pemahaman baik tentang radiasi cenderung lebih disiplin dalam menerapkan langkah-langkah perlindungan, seperti menggunakan APD dan membatasi paparan radiasi.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
Namun, meskipun banyak tenaga kesehatan memiliki pengetahuan dasar tentang radiasi, masih ditemukan keterbatasan dalam pemahaman mendalam mengenai protokol keselamatan. Hal ini menegaskan perlunya pelatihan berkelanjutan serta program edukasi yang lebih efektif, seperti seminar, video edukasi, dan pemasangan brosur informatif. Dengan meningkatnya kesadaran, kepatuhan terhadap prosedur proteksi radiasi dapat semakin optimal.
Kesimpulan
Pengetahuan yang baik tentang radiasi berperan penting dalam membentuk sikap positif tenaga kesehatan terhadap proteksi radiasi. Oleh karena itu, rumah sakit perlu meningkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi seluruh tenaga kesehatan guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Dengan langkah-langkah ini, risiko paparan radiasi yang berbahaya dapat dikurangi, sehingga tenaga kesehatan dan pasien tetap terlindungi dengan optimal.
***
Penulis : Anisa Dewi Setiawati
Pembimbing : Berliana Devianti Putri; dan Soegardo Inda P.
Program Studi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR