Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Pentingnya Proteksi Radiasi di Ruangan Radiologi

Pentingnya Proteksi Radiasi di Ruangan Radiologi


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Pentingnya proteksi radiasi di ruangan radiologi intervensional penunjang beda.

Proteksi radiasi adalah serangkaian langkah yang bertujuan melindungi manusia dan lingkungan dari dampak berbahaya paparan radiasi pengion, seperti sinar-X. Dalam dunia medis, sinar-X kerap digunakan untuk keperluan diagnosis dan terapi. Meski bermanfaat, paparan radiasi dapat menimbulkan risiko kesehatan, baik secara langsung maupun jangka panjang.

Menurut Peraturan BAPETEN Nomor 4 Tahun 2020, proteksi radiasi berlandaskan tiga prinsip utama:

  1. Justifikasi: Radiasi hanya digunakan jika manfaatnya lebih besar dibanding risikonya.
  2. Limitasi Dosis: Menetapkan batas paparan radiasi yang aman.
  3. Optimisasi: Meminimalkan paparan radiasi tanpa mengurangi efektivitas prosedur.

Ketiga prinsip ini menjadi panduan dalam setiap prosedur medis yang memanfaatkan teknologi berbasis radiasi.

Mekanisme Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi mencakup kombinasi pendekatan teknis, manajerial, dan perlindungan individu:

  • Pendekatan teknis: Melibatkan penggunaan peralatan pelindung, seperti apron timbal, dosimeter untuk memantau paparan radiasi, serta fasilitas dengan penghalang radiasi.
  • Pendekatan manajerial: Meliputi pelatihan personel, pengelolaan izin alat operasional, dan pemantauan kesehatan secara berkala.
  • Perlindungan individu: Meliputi pengaturan waktu paparan, menjaga jarak dari sumber radiasi, serta penggunaan alat pelindung diri.

Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa peralatan penting dalam proteksi radiasi:

Menyelami Proteksi Radiasi di Ruangan Radiologi Intervensional Penunjang Bedah

Ruangan radiologi intervensional, seperti yang ada di RSUD Ngudi Waluyo Blitar, memiliki tantangan khusus dalam penerapan proteksi radiasi. Prosedur medis di ruangan ini menggunakan alat seperti C-Arm, yang memancarkan sinar-X secara real-time untuk mendukung tindakan bedah.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aspek proteksi radiasi di ruangan ini sudah terpenuhi, seperti:

  • Perizinan alat operasional.
  • Manajemen keselamatan kerja.
  • Pengendalian mutu.

Namun, masih terdapat beberapa kekurangan, seperti:

  1. Apron pelindung yang rusak.
  2. Kurangnya alat dosimeter mata.
  3. Minimnya pelatihan khusus bagi personel.

Untuk mengatasi kekurangan ini, langkah-langkah berikut perlu dilakukan:

  • Pengadaan peralatan yang memadai.
  • Pemasangan lampu peringatan radiasi.
  • Pelatihan rutin untuk personel medis.

Dengan penerapan langkah-langkah ini, risiko paparan radiasi dapat diminimalkan, sehingga keselamatan pasien dan tenaga medis dapat lebih terjamin.

***

Penulis : Binti Sholikah

Editor   : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR