VOKASI NEWS – Fungsi kognitif adalah proses dimana semua rangsangan sensoris (taktil, visual, auditori) akan diubah, diproses dan disimpan. Hal tersebut digunakan sebagai penghubung interneuron secara efisien sehingga individu mampu menafsirkan informasi sensoris tersebut. Terdapat berbagai aspek dari fungsi kognitif meliputi atensi, memori, bahasa, fungsi visuospasial, perencanaan, penalaran, penilaian, pengetahuan, pengambilan keputusan, pemahaman dan persepsi (Dhakal & Bobrin, 2024).
Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif
- Jenis kelamin
Wanita lebih berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif akibat peran hormon seks endogen yaitu estrogen terhadap perubahan fungsi kognitif. Umumnya, wanita mengalami penurunan kemampuan spasial lebih cepat dibandingkan laki-laki. Sedangkan laki-laki biasanya mengalami penurunan kemampuan verbal lebih awal daripada wanita
- Status kesehatan
Faktor lain yang bisa berdampak pada menurunnya kognitif pada lanjut usia adalah riwayat penyakit (seperti hipertensi dan diabetes). Penyakit vaskular juga dapat memperburuk fungsi kognitif. Kelainan otak dan trauma otak dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pada baik pada orang dewasa baik muda maupun tua. Paparan stress yang berlangsung lama juga dapat berkontribusi dalam menurunkan kemampuan kognitif karena stres berkaitan dengan berkurangnya ukuran di daerah hipokampus dan orbitofrontal otak yang juga meningkatkan kerusakan saraf.
- Pendidikan
Orang dewasa dengan tingkat pendidikan lebih tinggi akan mempunyai fungsi kognitif lebih baik pada tahap awal kehidupan dan dapat mempertahankan tersebut di masa depan. Pendidikan memainkan peran penting dalam melindungi kemampuan kognitif. Tingkat pengetahuan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa stimulasi otak dalam kegiatan sehari-hari dapat menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif karena serta menurunkan risiko demensia pada lansia.
- Usia
Dengan bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan tingkat kognitif karena adanya perubahan struktur otak yang mempengaruhi penurunan massa otak dan aliran darah ke otak. Pada umumnya, fungsi otak akan mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya usia.
- Aktivitas fisik
Aktivitas fisik menjaga sirkulasi darah supaya tetap optimal dan asupan nutrisi ke otak meningkat. Aktivitas sedang dan berat dapat merangsang otak dan meningkatkan protein Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang memelihara kesehatan sel-sel saraf, sehingga orang lanjut usia yang memiliki lebih banyak aktivitas fisik diyakini memiliki fungsi kognitif yang lebih baik.
Apa Itu Aktivitas Fisik?
Setiap pergerakan tubuh yang dilakukan oleh otot rangka yang membutuhkan penggunaan energi disebut dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini mencakup setiap pergerakan seperti kegiatan pada waktu senggang, berpindah antar tempat maupun aktivitas dari pekerjaan seseorang. Aktivitas Fisik umumnya dilakukan tubuh dan membutuhkan energi untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali sesuai dengan seberapa intens dan beratnya kerja otot.
BACA JUGA: Mengetahui Tujuan dan Peran Pengendalian Internal Dalam Sebuah Perusahaan
Klasifikasi Aktivitas Fisik
Klasifikasi aktivitas fisik dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan:
- Aktivitas fisik ringan
Akivitas setiap hari yang menggunakan sedikit energi dan pernafasan masih bisa terkontrol atau daya tahan ketahanan (endurance) disebut aktivitas fisik ringan. Jika nilai MET (Metabolic Equivalent of Task) <600, maka aktivitas tersebut disebut aktivitas fisik ringan. Beberapa aktivitas ringan yang sering dilakukan seperti mengemudi, berpakaian, duduk santai, merawat cucu, bermain hp, pekerja kantor, memancing dan membaca.
- Aktivitas fisik sedang
Suatu aktivitas yang melibatkan penggunaan energi yang cukup berat secara terus-menerus, biasanya dilakukan selama 20 menit setiap hari dan 5 kali seminggu disebut aktivitas fisik sedang . Aktivitas fisik dianggap kategori sedang jika nilai MET (Metabolic Equivalent of Task) berada dalam rentang ≥600 hingga <3000. Beberapa aktivitas fisik sedang seperti jalan cepat, bersepeda, jogging, tenis meja, kerja rumah tangga, bowling, berjalan.
- Aktivitas fisik berat
Aktivitas fisik berat sering diasosiasikan dengan olahraga atau latihan daya tahan. Aktivitas fisik berat dapat setiap hari dengan diselingi aktivitas fisik sedang dan ringan. Jika suatu aktivitas memiliki nilai MET (Metabolic Equivalent of Task) sekitar 3000, maka aktivitas tersebut dapat dianggap berat. Beberapa aktivitas fisik yang berat meliputi lari, sepak bola, aerobik, seni bela diri, latihan fisik, bersepeda, mendaki gunung dan menari.
***
Penulis: Ummul Azifatul Abidah
Editor: Puspa Anggun Pertiwi