Peran Aktivitas Fisik Sehari-hari dalam Mencegah Peristiwa Jatuh Pada Lansia

VOKASI NEWS – Peran aktivitas fisik dalam kaitannya dengan pencegahan peristiwa jatuh pada orang lanjut usia (lansia).

Lansia adalah kelompok orang yang telah memasuki tahapan akhir kehidupannya. Menjadi tua sendiri merupakan proses alami yang berarti individu tersebut sebelumnya telah melalui tiga fase kehidupan. Diantara fase kehidupan ialah fase anak, dewasa, dan tua (Kholifah, 2016). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, persentase penduduk lansia di Indonesia 7,57 persen pada 2012. Meningkat menjadi 10,48 persen pada 2022. Angka tersebut disinyalir akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 19,9 persen pada 2045.

Adapun lansia akan terus mengalami penurunan kesehatan dan kemampuan fisik. Ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan akan berbeda-beda setiap individunya. Hal ini disebabkan oleh penurunan kapasitas fungsional pada jaringan, sel, organ dan kapasitas fisik lainnya. Salah satu masalah yang kerap dialami lansia adalah masalah keseimbangan, yang kemudian memungkinkan peristiwa jatuh terjadi.

BACA JUGA: Manfaat dan Efek Penurunan Aktivitas Fisik Sehari-hari Terhadap Kelincahan Remaja Masa Kini

Jatuh merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia sejalan dengan bertambahnya usia. Survei yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan sekitar 30% lansia berusia lebih dari 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang. Sekitar 1/3 populasi lansia menderita jatuh dan sekitar 1/40 memerlukan perawatan dirumah sakit.

Mencegah Jatuh dengan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, yang menyertakan gerakan badan dan mengeluarkan energi. Aktivitas fisik dibagi berdasarkan energi yang digunakan, tingkat kesulitan, dan efeknya kepada tubuh. Namun secara general dibagi menjadi tiga, yaitu ringan, sedang, dan berat (WHO, 2015). Lansia tidak disarankan melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat, dan lebih diarahkan melakukan kegiatan fisik yang ringan dan sedang.

Aktivitas fisik ringan mencangkup kegiatan rumah tangga yang tidak terlalu berat seperti mencuci baju, memasak, dan menyapu. Lansia disarankan melakukan hal tersebut paling tidak 30 menit setiap harinya. Sedangkan aktivitas fisik sedang mencangkup olahraga ringan yang tidak memerlukan usaha yang berat dan juga tidak terlalu lama. Lansia disarankan berolahraga ringan 2-3 kali dalam seminggu. Adapun olahraga yang disarankan adalah :

  1. Senam khusus lansia
  2. Jalan cepat atau jogging
  3. Bersepeda
  4. Berenang

Penerapannya akan lebih baik apabila disertai dengan gerakan stretching karena lansia memiliki otot dan persendian yang sudah berkurang kelenturannya. Gerakan peregangan akan mengurangi risiko kekakuan otot akibat terlalu lama berdiam diri. Sehingga tubuh lansia tidak akan terasa kaku dan mudah lelah. Selain olahraga yang telah disebutkan diatas, ada beberapa hal lain yang disarankan untuk lansia agar kondisi fisik dan aktivitasnya terjaga :

  1. Melakukan kegiatan rumah tangga yang berhubungan dengan kegiatan rutin sehari-hari. Seperti memasak, mencuci piring, mencuci baju, enyiram bunga, dan kegiatan rumah tangga lainnya.
  2. Makan teratur dengan menu sehat berutrisi lengkap. Mencangkup karbohidarat, sayur-mayur, buah bervitamin, dan protein. Asupan kalsium harus diperhatikan, makanan berlemak dan berkolestrol tinggi harus dihindari.
  3. Jangan terlalu banyak tiduran dan duduk di depan TV.
  4. Tidur yang cukup dan teratur.
Dampak Ketidakaturan Peran Aktivitas Fisik

Secara garis besar aktivitas fisik membantu memelihara kondisi dan keseimbangan tubuh. Jika tidak dilakukan maka tubuh akan memiliki penurunan fungsi dalam berbagai aspek yang kemudian menimbulkan peristiwa jatuh pada lansia. Hal ini akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental mereka. Adapun beberapa manfaat aktivitas fisik secara lebih spesifik antara lain :

  1. Meningkatkan nafsu makan lansia, karena energi yang digunakan perlu digantikan dan lansia membutuhkan asupan nutrisi yang lebih baik.
  2. Membuat kualitas tidur lebih baik.
  3. Membantu mengendalikan tekanan darah dan berat badan.
  4. Menjaga kelenturan dan kebugaran tubuh lansia.
  5. Mengendalikan stress.

Sedangkan apabila tidak dilakukan justru dapat menimbulkan komplikasi pada kondisi tubuh selain meningkatkan risiko jatuh. Hal ini mencangkup :

  1. Menganggu keseimbangan lansia sehingga mudah merasa pusing dan tersandung.
  2. Badan menjadi mudah pegal-pegal.
  3. Imunitas menurun sehingga menjadi mudah sakit.
  4. Otot-otot terasa kaku dan nyeri.
  5. Metabolisme badan rendah sehingga berat badan bertambah.

Karena itulah aktivitas fisik dinilai sangat penting dalam memelihara kemampuan fisik lansia. Penerapannya akan memperlambat proses degenerasi yang terjadi di dalam tubuh dan melindunginya dari kerusakan dini. Lansia kemudian bisa menikmati masa-masa tuanya dengan lebih baik. Terhindar dari risiko jatuh dan komplikasi lain yang mungkin terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Demikian ulasan tentang peran aktivitas fisik pada lansia.

***

Dosen Pembimbing : Nuniek Nugraheni Sulistiawaty, Endang Sri Hastuti

Penulis : Natasha Mila Safiera – D4 Fisioterapi

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR