Peran Latihan Aerobik Terhadap Aktivitas Sehari-hari Pasien Pasca Stroke

VOKASI NEWS – Peran latihan aerobik terhadap aktivitas sehari-hari pasien pasca stroke, hasil kajian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan fisik adalah gaya hidup sehari-hari. Sayangnya, banyak orang cenderung mengabaikan pentingnya menjalani pola hidup sehat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena stroke. Di Indonesia, tingginya angka kejadian stroke sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik.

Stroke dan Dampaknya pada Fungsi Tubuh

Stroke terjadi akibat gangguan pada pembuluh darah otak, yang memengaruhi fungsi tubuh, terutama kemampuan bergerak. Pasien stroke sering mengalami penurunan kualitas hidup, terutama dalam aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, yang berpengaruh besar terhadap tingkat kemandirian mereka.

Gejala Klinis Stroke

Gejala stroke dapat dikenali dengan mudah melalui beberapa tanda klinis, seperti mati rasa mendadak, sakit kepala tanpa sebab jelas, gangguan daya ingat, kesulitan menelan, dan bicara pelo. Penting untuk mengingat slogan “SeGeRa Ke RS,” yang berarti Senyum tidak simetris, Gerak melemah, Rasa kebas, serta gejala lain seperti pandangan kabur dan sakit kepala hebat (Etriyanti, 2021). Deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak lebih serius.

Latihan Aerobik dan Pemulihan Pasca Stroke

Latihan aerobik memiliki peran signifikan dalam meningkatkan fungsi neurovaskular dan otak, baik dalam kondisi normal maupun patologis. Studi klinis menunjukkan bahwa latihan ini membantu meningkatkan struktur dan fungsi otak, serta mempengaruhi perubahan pola aktivasi otak pasca stroke. Latihan aerobik juga meningkatkan kadar BDNF dan protein sinaptik, yang penting untuk pembelajaran dan memori (Bathina et al., 2015).

Manfaat Latihan Aerobik Bagi Pasien Pasca Stroke

Latihan aerobik memiliki berbagai manfaat bagi pasien pasca stroke, termasuk peningkatan sistem kardiovaskular, kapasitas aerobik, mobilitas, dan fungsi otot, terutama di trunk dan tungkai bawah. Selain itu, latihan ini juga membantu mempertahankan fisiologi otot normal, yang penting untuk mencegah kelelahan dan resistensi insulin. Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan menggunakan treadmill atau sepeda statis dapat meningkatkan fungsi kognitif dan fisik pasien pasca stroke (Maeneja et al., 2023; Ilse et al., 2023). Namun, sebelum memulai latihan aerobik, penting dilakukan screening kondisi pasien untuk memastikan keamanan latihan.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

***

Penulis                         : Retno Kartika Utomo

Dosen Pembimbing     : R.A Meisy Andriana, Dimas Aji Prayitno

Program Studi             : D4 Fisioterapi

Editor                          : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR