Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

VOKASI NEWS – Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang merasa sejahtera secara emosional, psikologis, dan sosial. Keadaan ini sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik (Supini et al., 2024). Kesehatan mental harus dijaga agar tidak terjadi gangguan mental. Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang mempengaruhi suasana hati, pikiran, dan perilaku secara signifikan (Handayani, 2022). Jenis gangguan ini dapat mencakup berbagai masalah seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, gangguan perilaku, dan gangguan penggunaan zat. Gangguan kesehatan ini paling sering dialami oleh anak remaja. Hal itu dikarenakan keadaan mental remaja pada masa ini terus mengalami peningkatan dan sangat mengkhawatirkan (Malfasari et al., 2020)

Menurut hasil survei Indonesia-national Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, terdapat sebanyak 15,5 juta atau 1 dari 3 anak (34,8%) Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Sementara itu, menurut laporan dari WHO, 1 dari 7 anak berusia 10–19 tahun diketahui memiliki masalah psikologis. Di mana depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku merupakan salah satu penyebab utama penyakit serta gangguan mental di kalangan remaja.

Kesehatan mental anak adalah aspek penting dalam perkembangan yang sering kali diabaikan. Anak yang memiliki mental health baik cenderung lebih bahagia, lebih mampu menghadapi tantangan, dan lebih sukses di sekolah maupun dalam kehidupan sosial (Rindu et al., 2022). Peran orang sangat krusial dalam menjaga dan meningkatkan mental health anak mulai dari masalah perilaku, emosi, belajar, dan sosialisasi agar terhindar diri gangguan mental (Latifah et al., 2023). Oleh karena itu, penting bagi orang tua dalam melakukan pengawasan melalui hubungan yang harmonis. Kesehatan mental yang baik akan memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan anak (Salamah et al., 2024).

Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

  • Membangun Kepercayaan Diri. Memberikan pujian atau apresiasi kepada anak saat berhasil melakukan hal baru atau mencapai prestasi tertentu dapat membangun kepercayaan diri dan menjaga kesehatan mental.
  • Komunikasi Terbuka. Orang tua yang mempraktikkan komunikasi terbuka dengan mendengarkan anaknya tanpa menghakimi membuat anak merasa didengar dan dihargai. 
  • Pembentukan Kebiasaan Sehat. Kebiasaan sehat seperti rutinitas tidur yang baik, pola makan yang seimbang, dan aktivitas fisik yang cukup sangat mempengaruhi mental anak. 
  • Pengenalan dan Pengelolaan Emosi. Mengajarkan anak teknik relaksasi dan manajemen stres, seperti pernapasan dalam atau meditasi, dapat membantu dalam perkembangan emosional anak.
  • Dukungan dalam Pendidikan dan Sosialisasi. Orang tua yang terlibat dalam kegiatan sekolah dan aktivitas sosial akan membantu mengatasi tantangan sosial, akademis, memberikan bimbingan dan dorongan yang dibutuhkan anak.
  • Memberikan Perhatian Penuh. Gangguan mental pada anak seringkali dipicu oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat, sehingga perlu memberikan kasih sayang penuh pada anak. Seperti menciumnya saat akan tidur, memeluknya ketika pergi berangkat sekolah, atau menanyakan kegiatannya di sekolah.

BACA JUGA: Implikasi Penggunaan Fasilitas PP No. 23 Tahun 2018 oleh PKP

***

Penulis: Fitratun Nisa Ramadhania

Editor: Puspa Anggun Pertiwi