VOKASI NEWS – Program magang MSIB di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya memperkuat peran UMKM dalam perekonomian lokal. Hal ini dibuktikan melalui pendampingan digital marketing, riset pasar, dan pengembangan usaha.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah menjadi pondasi penting dalam menjaga kestabilan. Selain itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk di wilayah perkotaan seperti Surabaya. Di tengah laju perkembangan kota yang pesat, UMKM berperan besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, menggerakkan ekonomi lokal, dan memastikan aktivitas ekonomi masyarakat tetap berjalan. Melalui keterlibatan dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung yang berharga dalam memahami dinamika di lapangan.
Program Magang MSIB di Dinas Koperasi Surabaya
Selama mengikuti program magang di Surabaya, penulis menyadari bahwa UMKM tidak hanya sekadar bisnis kecil yang mencari keuntungan. Usaha bisnis ini juga menjadi pelaku perubahan yang terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Banyak pelaku UMKM di Surabaya yang mulai memanfaatkan teknologi digital seperti marketplace, media sosial, dan sistem pembayaran nontunai untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Adaptasi ini menjadi salah satu kunci dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan usaha mereka di tengah persaingan yang semakin ketat.
UMKM juga berkontribusi dalam menyebarkan aktivitas ekonomi secara merata di berbagai wilayah Surabaya. Dari pusat kota hingga daerah pinggiran, kehadiran UMKM memastikan bahwa kegiatan ekonomi tetap berjalan, serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Keberadaan usaha ini juga turut mendorong pemanfaatan potensi lokal secara optimal, baik dari segi produk maupun tenaga kerja.
Selama program MSIB berlangsung, mahasiswa turut membantu para pelaku UMKM melalui berbagai kegiatan. Contohnya seperti pengelolaan akun media sosial, pembuatan materi promosi, riset pasar, hingga pelatihan dasar mengenai digital marketing dan branding. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktik yang relevan bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi bentuk nyata kontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.
Tantangan UMKM Kota Surabaya
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi UMKM, terutama dalam hal akses terhadap pembiayaan dan pemanfaatan teknologi. Tidak sedikit UMKM yang masih beroperasi secara tradisional dan belum mampu menjangkau pasar digital dengan maksimal. Oleh karena itu, pendampingan dan edukasi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa peserta MSIB, sangat diperlukan untuk mendorong transformasi digital di sektor ini.
BACA JUGA: [Pengalaman Magang Berharga Mahasiswa di Jantung Keuangan Negara]
UMKM memiliki peran penting, tidak hanya dari sisi kontribusi terhadap angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari sisi ketangguhan. Dalam situasi krisis, UMKM sering kali mampu bertahan dan menemukan cara inovatif untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki daya adaptasi yang tinggi serta semangat kewirausahaan yang kuat.
Upaya Meningkatkan Penjualan UMKM
Melihat besarnya kontribusi UMKM dalam mendukung perekonomian daerah, keterlibatan berbagai pihak termasuk pemerintah, institusi pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat luas menjadi sangat penting untuk memastikan dukungan yang konsisten dan berkelanjutan. Program seperti MSIB berperan sebagai jembatan yang menghubungkan kebutuhan pelaku UMKM dengan semangat, kreativitas, dan kompetensi mahasiswa.
Kolaborasi ini mendorong percepatan digitalisasi, meningkatkan efektivitas usaha, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM. Mahasiswa, sebagai agen perubahan, memiliki potensi besar untuk mempercepat literasi digital dan peningkatan kapasitas manajerial UMKM. Dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama studi, mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata. Contohnya seperti pelatihan penggunaan aplikasi keuangan, strategi pemasaran digital yang sesuai kebutuhan pasar, hingga pengembangan produk berbasis analisis konsumen.
Keterlibatan mahasiswa dalam program ini juga memberikan manfaat besar bagi mereka sendiri. Pengalaman langsung di lapangan membantu mengasah kemampuan berpikir kritis, komunikasi, adaptasi sosial, serta pemahaman kontekstual terhadap tantangan dunia usaha. Hal ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja atau bahkan merintis usaha secara mandiri. Untuk kedepannya, kolaborasi antara mahasiswa dan UMKM perlu diperkuat melalui kebijakan yang mendukung, program pendampingan yang berkelanjutan, serta sistem monitoring yang terarah.
Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, transformasi UMKM menuju ekosistem usaha yang lebih modern, adaptif, dan kompetitif akan semakin cepat terwujud. Di saat yang sama, generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional.
***
Penulis: Nandita Maula Azizah
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro