Peranti Ortodonti Lepasan untuk Koreksi Gigi Berdesakan Anterior dengan 22 Palatoversi

VOKASI NEWS – Peranti ortodonti lepasan untuk koreksi gigi berdesakan anterior dengan 22 palatoversi, hasil uji coba Mahasiswa Vokasi UNAIR.

Gigi berdesakan merupakan konsekuensi klinis dari kurangnya koordinasi antara ukuran gigi dan dimensi lengkung. Gigi berdesakan terjadi ketika tidak ada cukup ruang di dalam rahang di mana gigi dapat tumbuh. Adapun gigi berdesakan biasanya ditemukan ketika ada perbedaan antara ukuran rahang dan gigi, misalnya rahang terlalu kecil untuk menopang gigi. Gigi berdesakan anterior adalah kondisi gigi tidak beraturan yang dianggap oleh masyarakat sebagai masalah estetika yang signifikan dan masalah yang paling umum yang memotivasi pasien untuk mencari perawatan ortodonti.

Penyebab gigi berdesakan salah satunya yaitu persistensi gigi. Persistensi gigi merupakan gigi sulung tidak tanggal padahal gigi permanen sudah tumbuh. Persistensi gigi anterior menyebabkan labioinsisal insisif gigi rahang atas berada di lingual insisif rahang bawah (palatoversi). Secara fisiologis, gigi permanen akan erupsi dengan arah pergerakan cenderung labial untuk menempati tempat gigi sulung. Namun, jika resorbsi akar gigi sulung terhambat dan tiga perempat akar gigi permanen telah terbentuk, gigi permanen akan tetap bergerak menuju oklusal, bergerak ke arah lingual gigi sulung yang belum tanggal

Metode Perawatan Ortodonti

Dua metode yang digunakan dalam perawatan ortodonti adalah peranti cekat dan peranti lepasan. Peranti ortodonti lepasan merupakan peranti yang dapat dipasang dan dilepas oleh pasien. Adapun peranti lepasan tidak dirancang untuk digunakan paruh waktu, tetapi apabila digunakan terus-menerus, peranti lepasan akan memberikan hasil terbaik. Peranti lepasan terdiri dari tiga komponen: (1) Komponen aktif, yang dapat berupa pegas, sekrup. (2) Komponen retensi, yang biasanya terdiri dari cengkeram. (3) Plat akrilik, yang dibuat dengan bahan cold cure. Keberhasilan perawatan dipengaruhi oleh jenis maloklusi, tingkat keparahan, urgensi kebutuhan, faktor logistik, dan faktor yang berkaitan dengan pasien.

Bahan Plat Akrilik

Akrilik cold cured biasanya digunakan untuk plat akrilik. Bahan akrilik cold cured lebih cepat berpolimerisasi dan mudah penggunannya, tetapi keakuratan dan kekuatannya kurang stabil. Sangat penting berhati-hati untuk memastikan bahwa pemrosesan laboratorium menghilangkan sebanyak mungkin sisa monomer dan mengurangi porositas. Memiliki banyak keuntungan, termasuk menjadi lebih hemat biaya, membutuhkan waktu yang lebih sedikit, dan mengurangi distorsi. Bahan ini memiliki kekurangan seperti warna yang tidak stabil, monomer sisa yang lebih besar, dan kekuatan yang lebih rendah.

Desain Peranti
[Gambar: desain peranti ortodonti lepasan]

Dibuatkan peranti ekspansi dengan sekrup yang menggabungkan pegas-Z, dan penambahan gigitan posterior. Ekspansi yang dilakukan adalah ekspansi asimetri dengan komponen aktif berupa sekrup ekspansi standar agar didapatkan ruangan yang cukup untuk penyelarasan insisif lateral. Selain itu, ditambahkan pegas-Z pada gigi 22 menggunakan kawat 0,5 mm untuk secara aktif mendorong insisif lateral ke lengkung normal. Peninggian gigit posterior dibuat untuk membebaskan oklusi.

Prosedur pembuatan peranti ortodonti lepasan dengan sekrup ekspansi dimulai dengan menggambar desain pada model kerja, pembuatan busur labial, cengkeram Adams pada gigi 16 dan 26, pegas-Z, pemasangan sekrup, selanjutnya pengisian akrilik serta peninggian gigit posterior, finishing dan polishing. Kemudian pembelahan plat sesuai desain dengan perpotongan asimetri, dilanjutkan finishing dan polishing kembali untuk memperhalus bekas pembelahan plat akrilik.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Keberhasilan perawatan ortodonti, khususnya ortodonti lepasan sangat bergantung pada keahlian klinisi dan pasien, oleh karena itu, pasien harus kooperatif saat menggunakan peranti. Selain kelainan gigi geligi pasien, usia pasien dan tingkat keparahan oklusi juga akan mempengaruhi keberhasilan perawatan ortodonti.

***

Penulis : Putri Syarifah Hanum

Pembimbing : Elly Rusdiana, Sianiwati Goenharto

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR