Persepsi Arsiparis Terhadap Etika Profesi Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya

Persepsi Arsiparis Terhadap Etika Profesi Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya etika profesi dan persepsi arsiparis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya dalam proses pengelolaan arsip.

Penelitian ini membahas mengenai penerapan etika profesi arsiparis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Etika profesi berguna menjaga integritas, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan arsip yang lebih maksimal. Dalam prosesnya, penerapan etika juga berguna untuk memberikan pelayanan yang lebih unggul, adil, dan manusiawi kepada masyarakat luas.

Peneliti menemukan bahwa penerapan etika oleh arsiparis cukup berjalan baik, tetapi aspek diversity, accountability, dan visioner masih membutuhkan perbaikan lebih luas. Dalam memenuhi standar tersebut, arsiparis harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga keamanan arsip. Selain itu, tentunya juga harus memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai peraturan yang ditetapkan.

BACA JUGA: [Analisis Kualitas Citra Panoramic Berdasarkan Protokol Penilaian Radiografi, Informasi Anatomis, dan Faktor Lain]

Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya juga melibatkan masyarakat luas melalui kegiatan MASDARA dan NOFIJARSI. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan keterbukaan dan transparansi mengenai arsip yang dikelolanya. Dalam proses pengelolaan arsip, arsiparis juga menjaga integritas dan profesionalisme sesuai dengan peraturan PERKA ANRI nomor 1 tahun 2017.

Dalam penerapan etika, arsiparis juga diberi kewenangan untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi. Dengan penerapan tersebut, proses pelayanan lebih maksimal dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Keberagaman dan visi yang lebih luas juga diterapkan demi menjaga mutu pelayanan kearsipan yang lebih unggul.

Aspek Penting dalam Penerapan Etika Profesi

Namun, terdapat aspek yang masih membutuhkan perbaikan, yaitu penerapan etika diversity, accountability, dan visioner yang dinilai kurang maksimal. Dalam aspek diversity, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya harus lebih menyediakan teknologi yang ramah disabilitas dan pelayanan yang lebih inklusif. Dalam aspek accountability, instansi juga harus lebih terbuka mengenai prosedur dan katalog arsip yang tersedia, sehingga masyarakat lebih mudah untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

Yang terakhir, dalam aspek visioner, arsiparis juga harus lebih kreatif dan mampu melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang terus bertumbuh dan lebih modern sesuai zaman. Berdasarkan hasil penelitian, etika profesi memang menjadi aspek penting yang harus diterapkan dan dijaga oleh setiap arsiparis. Dalam penerapan etika tersebut, arsiparis harus mampu menjaga keamanan arsip dan memberikan pelayanan yang lebih manusiawi dan transparan.

Dalam proses tersebut, sinergi, visi, dan profesionalisme juga penting demi mewujudkan pelayanan yang unggul, adil, dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, penerapan etika yang maksimal di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya akan memberikan dampak yang lebih luas dan lebih bermanfaat bagi masyarakat dan instansi pemerintah.

***

Penulis: Dwi Cahyani Utami, Najwa Salsabila Al Abid, Anur Rotul Jannah, Devina Putri Hariyanti

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro