Pola Kerja dan Faktor Penyebab Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Sorting PT. X

VOKASI NEWS – Pola kerja dengan posisi tubuh yang tetap atau terbatas, gerakan repetitif, penekanan pada bagian tubuh tertentu, serta kecepatan kerja yang tidak menentu dapat menjadi faktor penyebab gangguan muskuloskeletal. Salah satu gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau Sindrom Terowongan Karpal (STK), sebuah sindrom yang terjadi mempengaruhi pergelangan tangan. Pekerja berisiko terkena CTS jika pola kerja mereka tidak ergonomis, seperti yang dialami oleh pekerja di unit Sorting PT. X yang di mana terdapat pada pekerjaannya merupakan gerakan repetitif.

Tujuan dan Metode Penelitian 

Penelitian ini bertujuan mempelajari gambaran keluhan subyektif CTS berdasarkan faktor individu yang meliputi usia, jenis kelamin, lama kerja, dan masa kerja pada pekerja sorting di PT. X. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan sampel sebagian pekerja di unit Sorting, yaitu 17 pekerja.

BACA JUGA: Response Time Perawat Dalam Penanganan Pasien Di Triage Merah IGD RSUD Dr. Soegiri Lamongan

Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan analisis tabulasi silang digunakan untuk mengetahui hubungan antara keluhan subyektif CTS dan faktor individu pekerja. Faktor-faktor individu yang diteliti meliputi usia, jenis kelamin, lama kerja, dan masa kerja di unit Sorting.

Hasil Penelitian Pola Kerja Terhadap Carpal Tunnel Syndrome

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja di unit Sorting berusia kurang dari 40 tahun (94%) dan didominasi oleh laki-laki (65%). Sebagian besar pekerja bekerja selama 8 jam per hari (82%) dan memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun (88%). Penilaian gerakan repetitif di unit Sorting PT. X berada dalam kategori sedang. Sebanyak 94% pekerja mengalami keluhan subyektif CTS ringan.

Faktor-faktor individu yang terkait dengan keluhan subyektif CTS adalah:

  1. Pekerja berusia ≥40 tahun
  2. Pekerja perempuan
  3. Pekerja dengan lama kerja kurang dari 8 jam per hari
  4. Pekerja dengan masa kerja ≥5 tahun

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :

  1. Melakukan rotasi pekerja untuk mengurangi durasi kerja dengan gerakan repetitif.
  2. Mensosialisasikan teknik peregangan (stretching exercise) dan latihan meluncurkan saraf dan tendon (nerve and tendon gliding exercise) kepada pekerja.

Rekomendasi ini diharapkan dapat mengurangi keluhan CTS dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan pekerja di unit Sorting PT. X.

***

Penulis: Nur Faa’izah Zakiyyah

Editor: Puspa Anggun Pertiwi