Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Prevalensi Infeksi Hepatitis B Berdasarkan Pemeriksaan HBsAg di Laboratorium Klinik Diagnostik Situbondo Tahun 2023 - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Prevalensi Infeksi Hepatitis B Berdasarkan Pemeriksaan HBsAg di Laboratorium Klinik Diagnostik Situbondo Tahun 2023


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Hepatitis B menjadi salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian terbesar di dunia. Hepatitis B Virus (HBV) atau virus penyebab hepatitis B dapat menyerang seluruh manusia tanpa dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat nomor 2 terbesar dalam endemisitas tinggi akibat infeksi HBV. Hal tersebut dilihat antara negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan WHO South East Asian Region (SEAR). 

BACA JUGA: Menyelami Petualangan dan Kebijaksanaan Filosofis di Dunia Shopie

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah kasus penyakit HBV yang meningkat di Indonesia. Terdapat 33 kasus yang ditemukan di Jawa Timur pada tahun 2015. Kasus tersebut mengalami peningkatan yang jauh pada tahun 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 432 kasus. Surabaya menjadi menjadi kota dengan prevalensi tertinggi dengan jumlah 219 kasus. Penderita hepatitis hampir meliputi segala umur dan jenis kelamin. Berdasarkan data kementerian kesehatan tentang hepatitis menunjukkan bahwa hepatitis laki-laki maupun perempuan proporsinya tidak berbeda secara nyata.

Cara Penularan dan Metode Pendeteksian Hepatitis B

Terdapat dua cara penularan HBV yakni secara vertikal maupun horizontal. Penularan HBV secara vertikal dapat terjadi kepada seorang ibu hamil dengan diagnosa positif Hepatitis B surface Antigen (HBsAg). Penyakit tersebut nantinya akan menularkan HBV terhadap anak yang dilahirkannya. Sedangkan penularan secara horizontal dapat melalui adanya luka pada kulit maupun lendir atau saliva, yang masuk kedalam tubuh orang lain. Penularannya bisa melalui jarum suntik, donor darah, alat operasi, proses pembuatan tato, tindik, dan genitalia atau adanya hubungan intim dengan penderita HBV.

Pemeriksaan Hepatitis B surface Antigen (HBsAg) perlu dilakukan guna mengetahui apakah terdapat HBV pada tubuh. HBsAg adalah jenis antigen yang terdapat dalam bagian pembungkus pada HBV. Jenis antigen ini dapat dideteksi pada cairan tubuh orang yang terinfeksi HBV. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan guna untuk melakukan pemeriksaan HBsAg, yakni dengan metode sebagai berikut: 

  • RIA (Radio Immuno Assay), 
  • ELISA (Enzym Linked Immuno Sorbent Assay)
  • RPHA (Reverse Passive Hemagglutination), dan 
  • Immunochromatography (ICT).

Pemeriksaan ICT menggunakan teknologi aglutinasi lateks berwarna yang digunakan dalam berbagai aplikasi medis guna mendeteksi keberadaan antigen atau antibodi dalam sampel biologis. Gold standart dari pemeriksaan HBsAg sendiri sebenarnya menggunakan pemeriksaan ELISA namun dalam beberapa aspek ICT memiliki kelebihan. Contohnya seperti halnya tidak membutuhkan alat yang canggih, mudah digunakan, ukuran yang ringan. Selain itu juga interpretasi hasil yang mudah dibaca hanya dengan mata telanjang. Oleh karena itu, pemeriksaan HBsAg dengan metode ICT digunakan sebagai deteksi dini (screening) pada penderita yang diduga terpapar HBV.

***

Penulis: Mochammad Muzzaki

Editor: Puspa Anggun Pertiwi