VOKASI NEWS – Proses pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada kasus supraposisi bantu kembalikan fungsi kunyah dan perbaiki keseimbangan oklusi pasien.
Kehilangan gigi akan mempengaruhi banyak hal, baik fungsi estetik, fungsi bicara, maupun fungsi pengunyahan. Kehilangan sebagian gigi yang tidak segera diganti menyebabkan gigi asli berupa migrasi, rotasi juga erupsi gigi berlebih pada gigi antagonis. Perlunya penggantian gigi yang hilang dengan pembuatan gigi tiruan bertujuan untuk mencegah gigi pada rahang yang sama agar tidak rotasi dan mencegah gigi antagonis mengalami supraposisi. Keadaan gigi antagonis yang mengalami supraposisi menyebabkan teknisi gigi mengalami kesulitan dalam pembuatan gigi tiruan.
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) berfungsi menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang di rahang atas atau bawah dan dapat dilepas pasang oleh pasien. Keunggulan utama dari gigi tiruan sebagian lepasan adalah kemampuannya yang dapat dilepas pasang. Sehingga memungkinkan pasien untuk melepas dan membersihkannya dengan mudah, memberikan kenyamanan tambahan dibandingkan dengan jenis gigi tiruan tetap.
Supraposisi
Supraposisi merupakan bergeraknya gigi melebihi bidang oklusi normal. Supra posisi pada gigi antagonis menyebabkan kesulitan dalam pembuatan gigi tiruan karena gigi yang tumbuh melebihi oklusi yang menyebabkan tinggi oklusal tidak merata. Supra posisi pada gigi dapat diklasifikasikan menurut panjang gigi dari oklusi, yaitu:
- Ringan, ketika gigi memanjang dari bidang oklusi sepanjang 0,1-1,5 mm
- Sedang, ketika gigi memanjang dari bidang oklusi sepanjang 1,6-3,5 mm
- Parah, ketika gigi memanjang dari bidang oklusi sepanjang melebihi 3,5 mm.
Panjang supraposisi yang bisa dibuatkan GTSL sekitar 0,1 mm sampai 4 mm. Apabila panjang supraposisi melebihi 4 mm maka tidak bisa dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan.
Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dengan Kasus Supraposisi
Prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik dengan supraposisi pada antagonis pada prinsipnya sama seperti pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada umumnya. Tahap awalnya dimulai dari penerimaan model kerja kemudian dilakukan survey dan block out. Tahapan selanjutnya pembuatan lempeng dan galengan gigit, penanaman pada aritukulator, pembuatan klamer, kemudian dilanjutkan penyusunan gigi. Pada tahap penyusunan gigi pada kasus supraposisi ini berbeda dengan tahap penyusunan gigi pada umumnya. Pada kasus ini dilakukan penggerindaan bagian oklusal anasir gigi. Kemudian dibentuk dan disesuaikan dengan gigi antagonisnya agar mendapatkan kontak yang tepat dan tidak terjadi oklusi paksa atau trauma pada gigi antagonis. Dilanjutkan dengan konturing, penanaman model dalam kuvet atau flasking, buang malam atau boiling out, packing akrilik, deflasking. Terakhir, finishing dan polishing.
Dengan prosedur ini, gigi tiruan sebagian lepasan dapat berfungsi optimal untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, memperbaiki estetika, dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
[BACA JUGA: Restorasi Estetik dan Fungsional: Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Kasus Supraerupsi]
Penulis: Mutia Zuhudia Ruhullah
Editor: Habibah Khaliyah



