VOKASI NEWS – Panduan lengkap pembuatan hollow bulb obturator pada defek Aramany kelas VI, mulai dari klasifikasi defek maksila hingga langkah-langkah teknis pembuatan obturator berbahan akrilik.
Defek maksila adalah suatu cacat yang terjadi akibat dari tindakan bedah, cacat bawaan lahir, trauma atau neoplasma pada tulang maksila. Defek pada bagian maksila dibagi menjadi 2 tipe, yaitu congenital defect dan acquired defect. Congenital defect merupakan cacat bawaan yang terjadi selama bayi masih di dalam kandungan. Cacat yang paling sering terjadi adalah celah bibir (cleft lip) dan celah langit-langit (cleft palate). Acquired defect merupakan defek yang diperoleh akibat kecelakaan atau pembuangan sebagian atau seluruh rahang atas karena adanya tumor.
Klasifikasi Defect Maksila menurut Aramany
Menurut Aramany, klasifikasi defek menjadi 6 kategori berdasarkan lokasi defek, hubungan dengan gigi yang masih ada, dan frekuensi kemunculan defek tersebut. Klasifikasi defek maksila digunakan sebagai dasar untuk pertimbangan desain berdasarkan frekuensi cacat rahang, dimana frekuensi cacat rahang masih terdapat gigi yang tersisa.
- Kelas I: defect hanya palatum lunak saja
- Kelas II: defect berada di satu sisi posterior maksila, gigi yang tersisa pada anterior dan posterior sisi lain
- Kelas III: defect terletak di bagian Tengah Palatum dan semua gigi berada dalam kondisi terpelihara
- Kelas IV: defect pada sisi maksila melewati garis median, gigi yang tersisa ada di posterior disalah satu sisi rahang
- Kelas V: defect pada maksila di 2 sisi melewati garis median
- Kelas VI: defect berada pada regio antara 2 sisi yang sisa pada posterior
Hollow Bulb Obturator
Obturator merupakan suatu alat yang digunakan untuk menutup celah langit-langit, membantu penelanan, memperbaiki fungsi bicara sehingga dapat menghindari sengau atau desis, mempertahankan lebar lengkung maksila dan susunan gigi serta memperbaiki pertumbuhan langit-langit. Hollow bulb merupakan protesa yang dibuat untuk menutup rongga pada mulut bagian maksila yang ditimbulkan karena adanya tindakan atau pembedahan atau cacat. Obturator ini lebih ringan dengan adanya hollow bulb yang dibuat untuk mengurangi berat protesa. Hollow bulb obturator memiliki beberapa fungsi yaitu mengembalikan fungsi pengunyahan, mengembalikan fungi bicara (fonetik) dan mengembalikan bentuk rahang pasien (estetika). Hollow bulb obturator memiliki beberapa keuntungan antara lain pembuatannya mudah, memiliki berat yang lebih ringan, pengucapan bunyi lebih jelas dan memberikan kenyamanan pada pasien.
Prosedur Pembuatan
Telah diterima model rahang atas dan rahang bawah dari dokter gigi dengan kasus kehilangan gigi anterior dengan defek aramany kelas VI untuk dilakukan pembuatan obturator resin akrilik.
- Menerima model kerja
- Melakukan surveying pada model kerja
- Block out
- Membuat outline denture, menggambar bentuk klamer, dan garis median
- Pembuatan lempeng dan galangan gigit dengan ukuran tinggi 1-2mm diatas incisal gigi dan tebal 5mm pada bagian Insisiv
- Penanaman model pada artikulator
- Membuat klamer dengan ukuran 0,8mm
- Penyusunan gigi anterior rahang atas
- Konturing
- Penanaman dalam kuvet
- Pembuangan malam
- Packing akrilik
- Deflashking
- Finishing dengan merapikan hasil packing akrilik dengan cara digrinding menggunakan fresser
- Tahap pembuatan penutup lubang obturator
- Membuat penutup lubang pada obturator menggunakan selapis malam merah
- Menanam penutup lubang obturator pada gips putih
- Membuang malam penutup lubang obturator
- Packing penutup lubang obturator menggunakan akrilik self cured
- Memasang dan merapikan penutup lubang pada obturator mengggunakan self cured
- Finishing dan polishing obturato
[BACA JUGA: Rehabilitasi Estetika Gigi Anterior dengan Maryland PFM]
***
Penulis : Nur Cholis
Dosen Pembimbing : Sri Redjeki Indiani dan Sujati



