Prosedur Pembuatan Protesa Obturator Klasifikasi Kennedy Kelas IV Menggunakan Bahan Akrilik

VOKASI NEWS – Prosedur pembuatan protesa obturator klasifikasi Kennedy kelas IV menggunakan bahan akrilik, sebuah penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR.

Kehilangan gigi sering kali mengganggu fungsi pengunyahan, bicara, serta penampilan. Pada beberapa kasus, seperti kehilangan sebagian tulang maksila akibat operasi atau trauma, diperlukan tindakan medis yang melibatkan pembuatan protesa obturator. Obturator ini berfungsi untuk menutup defect pada rongga mulut dan hidung yang terjadi setelah tindakan reseksi maksila. Penggunaan bahan resin akrilik pada protesa ini dipilih karena kelebihannya yang memiliki warna stabil, mudah direparasi, dan harganya relatif terjangkau.

Definisi dan Fungsi Obturator

Obturator merupakan protesa maksilofasial yang digunakan untuk menjaga integritas rongga mulut dan hidung. Protesa ini membantu pasien mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, dan estetika. Pada kasus kehilangan gigi yang luas, seperti kehilangan gigi anterior serta bagian palatum, protesa obturator sangat penting untuk memulihkan fungsi dasar tersebut.

Prosedur Pembuatan Obturator

Tahapan pembuatan protesa obturator Kennedy Kelas IV melibatkan beberapa langkah. Pertama, teknisi gigi menerima model rahang dari dokter gigi, kemudian dilakukan survey dan blockout untuk memastikan kesesuaian model. Setelah itu, dilakukan pembuatan garis median serta desain klamer.

Pembuatan lempeng gigit dan galengan gigit adalah tahap berikutnya. Lempeng gigit harus dibuat dengan presisi sesuai dengan denture outline yang sudah ditentukan. Fiksasi model kerja dilakukan dengan menggunakan batang korek api yang dilelehkan untuk menjaga posisi yang tepat saat dilakukan fiksasi pada artikulator.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Setelah model dipastikan tepat, dilakukan penyusunan gigi tiruan. Penyusunan ini dimulai dari gigi anterior, diikuti oleh gigi posterior. Proses ini sangat penting agar pasien dapat kembali memiliki fungsi pengunyahan dan estetika yang optimal. Konturing dilakukan untuk membentuk dasar gigi tiruan agar semirip mungkin dengan anatomi jaringan lunak mulut pasien.

Finishing dan Polishing
[FOTO: Desain Protesa Obturator Klasifikasi Kennedy Kelas IV dengan Menggunakan Bahan Akrilik]

Setelah seluruh proses pembuatan selesai, dilakukan tahap finishing. Pada tahap ini, protesa dibersihkan dan dirapikan menggunakan bur frasser agar tidak ada permukaan yang tajam dan menggangu kenyamanan pasien. Polishing dilakukan untuk memberikan hasil akhir yang halus dan mengkilap.

Proses pembuatan protesa obturator harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan bahwa hasil akhirnya sesuai dengan kebutuhan pasien, baik dari segi fungsi maupun estetika. Protesa obturator dengan hollow bulb sering digunakan pada kasus ini untuk mengurangi berat protesa, memberikan kenyamanan, serta meningkatkan retensi protesa di mulut.

Protesa obturator merupakan solusi penting bagi pasien yang mengalami defect akibat reseksi maksila. Dengan bahan resin akrilik yang mudah direparasi dan estetik, protesa ini membantu pasien untuk kembali memiliki fungsi bicara, pengunyahan, dan estetika. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari survey model, desain klamer, hingga finishing dan polishing untuk memastikan kenyamanan serta keefektifan penggunaan.

***

Penulis : Bisyarah Fernanda Mi’raj Syaiful

Pembimbing : Mia Laksmi Lita Rosa, Okti Setyowati

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR