VOKASI NEWS – Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan alat prostodontik yang berfungsi menggantikan beberapa gigi asli yang hilang. Dukungan utamanya berasal dari jaringan lunak di bawah plat dasar, sedangkan dukungan tambahan berasal dari gigi asli yang masih tersisa. Jenis tiruan ini dapat dilepas dan dipasang kembali oleh pasien, sehingga menjadi pilihan yang banyak digunakan. Alasannya karena biaya yang relatif ekonomis, perawatan dan pembersihan yang mudah, proses pembuatan yang sederhana, serta kemudahan perbaikan apabila terjadi kerusakan.
Deep bite merupakan salah satu bentuk maloklusi yang terjadi saat mahkota gigi anterior rahang atas menutupi sebagian besar mahkota gigi anterior rahang bawah ketika berada pada posisi oklusi. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan signifikan pada sistem pengunyahan, mempengaruhi posisi dan fungsi mandibula. Selain itu juga mengganggu kinerja sendi temporomandibular, menurunkan kesehatan periodontal, serta berdampak negatif terhadap estetika wajah.
BACA JUGA: [Storytelling Ciri Khas dan Sejarah Stasiun Gubeng Surabaya (SGU)]
Tahap Penyusunan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Maloklusi Deep Bite
Langkah pertama yaitu penerimaan dan pemeriksaan model kerja. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelengkapan, keakuratan, dan kesesuaian model dengan kondisi klinis pasien. Tahap ini penting agar model dapat menjadi acuan yang tepat dalam perencanaan dan pembuatan restorasi gigi yang optimal. Selanjutnya dilakukan survey model untuk menentukan posisi dan desain komponen penahan pada gigi tiruan.
Tahap berikutnya adalah blockout, yang bertujuan memudahkan pemasangan basis gigi tiruan, dengan menutup daerah undercut pada model. Desain basis diperluas guna meminimalkan risiko terjadinya ungkitan saat tiruan digunakan. Pembuatan komponen penahan dilakukan untuk meningkatkan stabilitas gigi tiruan selama pemakaian serta menyalurkan beban kunyah secara merata ke gigi penyangga yang masih ada. Hal ini juga berperan dalam mempertahankan kesehatan jaringan pendukung dan meningkatkan kenyamanan pasien.
Penyusunan gigi menjadi tahap krusial, karena berhubungan langsung dengan oklusi dan gigi asli yang tersisa. Pada kasus deep bite, penyusunan dilakukan secara normal dengan modifikasi berupa pengurangan bagian servical gigi tiruan untuk mengurangi tekanan pada bidang palatal.
Tahap akhir adalah konturing, yaitu proses pembentukan dan penyesuaian permukaan gigi tiruan, khususnya pada area servical, gingiva buatan, dan embrassure, agar menyerupai anatomi alami gigi dan jaringan lunak sekitarnya. Konturing yang baik akan menunjang fungsi pengunyahan sekaligus meningkatkan estetika gigi.
***
Penulis: Najwa Cahya Agustina Asshodiqi
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro