VOKASI NEWS – Sistem IoT dengan sensor MAX30102 memantau detak jantung dan saturasi oksigen perokok aktif, memanfaatkan metode fuzzy Mamdani untuk analisis risiko kesehatan secara real-time.
Pemanfaatan IoT untuk Pemantauan Kesehatan
Perkembangan teknologi digital memudahkan berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Internet of Things (IoT) memungkinkan pengumpulan dan pemantauan data kesehatan secara real-time tanpa keterlibatan langsung tenaga medis. Salah satu penerapannya adalah memantau kondisi perokok aktif yang memiliki risiko tinggi gangguan fungsi jantung. Sistem terintegrasi ini dapat mengolah dan menampilkan data secara langsung melalui perangkat daring, menjadi dasar penting deteksi dini berbasis teknologi.
Penelitian ini memanfaatkan sensor MAX30102 untuk mengukur detak jantung dan kadar saturasi oksigen (SpO₂) dalam darah. Sensor bekerja dengan mendeteksi perubahan volume darah pada ujung jari melalui sinyal optik dari LED inframerah dan merah. Data dikirim secara nirkabel ke Firebase menggunakan modul ESP32 berbasis Wi-Fi, lalu disimpan secara periodik untuk analisis. Efisiensi pengumpulan data dan minimnya intervensi manual menjadi keunggulan utama sistem ini.
Analisis Data dan Penentuan Risiko
Selain data fisiologis, sistem mencatat jumlah rokok per hari dan lama kebiasaan merokok. Informasi ini dikategorikan secara linguistik, seperti “sedikit”, “sedang”, atau “banyak” untuk jumlah rokok, serta “sebentar”, “menengah”, atau “lama” untuk durasi merokok. Pendekatan ini membuat sistem lebih fleksibel terhadap variasi input.
Pengolahan data menggunakan metode fuzzy Mamdani. Proses dimulai dengan fuzzifikasi untuk menentukan derajat keanggotaan data, dilanjutkan inferensi menggunakan aturan IF–THEN, dan diakhiri defuzzifikasi untuk menghasilkan nilai numerik (crisp). Tingkat risiko dibagi menjadi tiga kategori: rendah (0–30), sedang (31–70), dan tinggi (71–100).
Pengujian menunjukkan sistem mampu mengenali pola gangguan fungsi kardiovaskular akibat kebiasaan merokok. Perbandingan dengan oximeter standar menghasilkan rata-rata kesalahan di bawah 5%, masih dalam batas wajar pengukuran non-invasif. Validitas ini memperkuat hasil analisis fuzzy yang dihasilkan.
Potensi Pengembangan
Sistem ini dapat diakses melalui antarmuka web, memungkinkan pengguna atau tenaga medis memantau data dari jarak jauh. Fitur tambahan, seperti peringatan otomatis ketika risiko melebihi batas tertentu, dapat membantu mempercepat tindakan medis atau perubahan gaya hidup.
[BACA JUGA: Infusa Pegagan Perbaiki Tidur Remaja]
Dengan memanfaatkan sensor biometrik, logika fuzzy, dan dukungan basis data daring, sistem ini berpotensi besar mendukung program deteksi dini penyakit kardiovaskular pada perokok aktif. Sinergi teknologi dan ilmu kesehatan diharapkan menjadi langkah strategis dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan.
***
Penulis: Fitria
Editor: Fatikah Rachmadianty