VOKASI NEWS – Renogram X Radjar 2024, sebuah kegiatan yang menggabungkan pendidikan berkualitas dan pemberdayaan masyarakat desa ramah lingkungan.
Sebagian besar masyarakat di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan memiliki pekerjaan yang berfokus pada sektor pertanian. Khususnya sebagai petani jagung. Meskipun sebagian besar dari penduduk desa memiliki pekerjaan sebagai petani, namun masyarakat di Desa Tunggunjagir tidak dapat mengolah limbah pertanian dengan maksimal. Salah satu contoh limbah pertanian di Desa Tunggunjagir adalah bonggol jagung.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Divisi Pengabdian Masyarakat dan Lestari Lingkungan dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan mengadakan kegiatan RENOGRAM x RADJAR dengan berlandaskan SDGs yaitu poin 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab) dan poin 4 (Pendidikan yang Bermutu).
Serangkaian Kegiatan Renogram x Radjar
Serangkaian kegiatan Renogram x Radjar dilaksanakan selama 2 hari, pada tanggal 13-14 Juli 2024. Pada hari pertama, dilaksanakan pembukaan RADJAR yang dilaksanakan pada SDN 1 Tunggunjagir yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, guru dan juga murid-murid SDN 1 Tunggunjagir. Sesi pembukaan ditutup dengan penyerahan plakat oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan, Muhammad Nur Habib kepada Kepala Sekolah SDN 1 Tunggunjagir Bapak Edy Siswowardoyo, S.pd.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan senam bersama dengan guru dan murid-murid SDN 1 Tunggunjagir. Acara selanjutnya, dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada murid kelas 3 serta materi tentang zat aditif dan non aditif kepada murid kelas 4 yang disampaikan oleh mahasiswi Teknologi Radiologi pencitraan.
Kemudian di hari yang sama dilakukan pembukaan Renogram yang dilaksanakan di Balai Desa Tunggunjagir yang dihadiri oleh Kepala Desa, kelompok tani dan PKK Desa Tunggunjagir. Sesi pembukaan ditutup dengan pemberian plakat. Pemberian plakat ini diberikan oleh Ketua HIMARO, Muhammad Nur Habib kepada Kepala Desa, Desa Tunggunjagir Bapak Aries Kusmaryono.
Acara Penyuluhan Bonggol Jagung Menjadi Briket
Lalu acara dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku pembuatan briket. Hal ini bertujuan agar masyarakat di Desa Tunggunjagir dapat memaksimalkan pemanfaatan dari hasil panen serta mengurangi jumlah sampah pertanian. Materi ini disampaikan oleh mahasiswi Teknologi Radiologi Pencitraan, Maulidatus Solihah dan Maria Carlita Tihung Leo.
Dihari ke 2 dilaksanakan senam pagi yang diikuti oleh panitia dan ibu-ibu PKK Desa Tunggunjagir. Selanjutnya dilanjutkan dengan medical check up, bazar murah yang berpusat di Balai Desa Tunggunjagir. Medical check up meliputi pemeriksaan tekanan darah, tes gula darah, dan tes asam urat. Sedangkan sembako yang terdapat pada paket bazar murah berupa beras, gula, dan minyak goreng. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang kualitas kesehatan dan produktivitas dari warga Desa Tunggunjagir. Selain itu juga dilakukan kegiatan tambahan yaitu membersihkan dan menanam bibit. Kegiatan ini dilaksanakan di taman Desa Tunggunjagir untuk memperbaiki taman yang kurang terawat.
Melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membawa pengaruh yang positif pada perkembangan dari Desa Tunggunjagir di dalam perekonomian dan produktivitas dari masyarakat Desa Tunggunjagir. Begitu juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan. Sehingga dapat menambah tingkat kepedulian terhadap hal-hal kecil yang ada disekitar.
BACA JUGA : Adelia Eka: Lulusan Vokasi UNAIR yang Sudah Bekerja Sebelum Wisuda
***
Penulis : Natanael Harley Davidson
Editor : Maulidatus Solihah